Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kerbau, G30S/PKI, dan Lontara Bubat

29 September 2020   08:30 Diperbarui: 29 September 2020   22:20 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sangga Nusantara/dokpri

Ya, itu, kuli di perkebunan, pabrik, hingga lokasi-lokasi persundalan. Amerika Serikat dalam Perang Saudara, terbagi dua ke dalam utara yang industrialis dan selatan yang agraris. Utara lebih peduli hak asasi manusia, selatan terjebak perbudakan. Kalangan Melayu di bagian utara lebih mampu menegakkan kepala, dibanding teman-temannya di selatan yang berarti Nusantara.  

Selain malas, suka mengunyah, mudah dicucuk hidung, apalagi ciri kerbau-kerbau itu?

Bakal terus-menerus berjalan dengan mata tertutup. Seakan menempuh perjalanan jauh berkilo meter. Padahal, kerbau itu sedang mengelilingi kumparan kayu di area perkebunan tebu. Air tebu diperas dengan cara dijepit dua bulatan kayu raksasa yang terkadang bergerigi rantai. Ampas menyeberang.

Saya ingat, sejumlah kecelakaan terjadi di kampung kami Aie Angek, X Koto, Tanah Datar. Tangan yang ikutan remuk. Atau kaki yang tergelincir, pun berakhir remuk. Selain licin, kondisi kumparan yang digiling terus oleh kekuatan kerbau itu berlacah atau berlumpur.

Tentang modernisasi tergantung negara yang menjajah sudah pasti terbantah. Kincir-kincir air yang digunakan menumbuk padi atau menghasilkan listrik, juga "teknologi" peninggalan Belanda. Jangan lupa, Belanda menjadi negara berwatak welfare state yang lebih stabil dibanding Inggris. Teratas bersama sejumlah negara Skandinavia.

Pun, mau dikenang sebagai rumpun Melayu manapun, sangat sulit menemukan missing link antara Melayu Malaysia dengan Indonesia. Tak ada keterputusan rantai genetika. Dalam tiga-empat generasi yang diurut, langsung bertemu hubungan sedarah sekeluarga. Melayu Tua dan Muda tidak berjarak dalam hitungan seikat abad. Interaksi dengan peradaban Islam atau beragama Islam adalah bentuk kemelayuan itu.

***

Ulang-berulang masalah pro-kontra film G30S/PKI setiap tahun apa berhubungan dengan jalan menunduk kerbau di atas?

Terantuk dalam persoalan yang sama. Yang ajaib, bukan melibatkan orang yang sama, atau minimal berada dalam "klaster" terdekat dari yang ditumpas dan yang menumpas.

Justru yang bergelut di lini masa adalah kelompok yang baru sama sekali. Tentu terhadap kelompok yang lain yang juga baru terpapar topik PKI-PKI-an. Afiliasi politik dalam peristiwa menang-kalah yang sudah berlangsung memberi pola. Terkecuali dalam masa kepresidenan Abdurrahman Wahid, status quo diwakili pendukung petahana, progresif oleh oposisi.

Peristiwa 1965 sudah berlangsung lebih dari setengah abad. Tidak mungkin yang lahir tahun itu adalah pelaku, namun bisa saja korban.  Bayi yang lahir tidak mungkin menjadi pelaku.  Bayi yang kini berusia 55 tahun, tujuh tahun lebih senior dibanding saya. Bayi itu menjadi korban? Bisa saja. Lahir kehilangan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun