Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Arnes, Pasangan Anies?

6 November 2019   04:05 Diperbarui: 6 November 2019   05:46 4094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya ikut terlibat dalam penulisan buku Soetrisno dan Jeffrie. Begitu juga, saya pernah menulis naskah pidato (speech writer) Hatta Rajasa, ketika maju dalam pemilihan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional di Batam.

Karena sudah mengenal, sebagai 'teman nongkrong' di Grand Hyatt, ketika Johan Silalahi mengajak saya bertemu dengan Arnes, saya tak keberatan.

"Arnes mana?" tanya saya kepada Johan.

"Saudara kau itu! Saudaraku juga! Aku dengar, dia yang bakal mendampingi saudaramu Anies," begitu kata Johan di ujung telepon.

Bingo! Pilpres sudah selesai. Relawanpun bubar. Saya ingin tahu lebih dalam, siapa pendamping Anies. Bukan lewat cerita orang kedua. Langsung dari orang pertama. 

Pengalaman sebagai Panitia Seleksi Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama selama beberapa tahun ini, membuat saya punya pengetahuan, metode dan perangkat intelektual guna menjaring bibit unggul.

Arnes rupanya sudah mempelajari saya dengan elok. Dua orang yang menjadi "pengawal"-nya adalah blasteran: Tionghoa dan India. Keduanya berbahasa Minang dengan fasih kepada saya. Arnes tinggal cengengesan. Tapi tentu dia tidak lolos dari screening saya.

T: "Bener, engku mau menjadi Wagub?"

J: Tidak! Untuk apa? Keluarga aden sudah lima belas tahun tinggal di luar negeri.

T: "Jadi, bohong cerita dari Jalan Kartanegara itu?"

J: Aden disuruh datang. Pengawal-pengawal 08 yang bertubuh besar dan kekar itu kan orang-orang awak semua. Biasanya, aden selebor. Duduk sembarangan. Nah, ini mereka membujuk-bujuk. Aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun