Mohon tunggu...
Indra Irwansyah
Indra Irwansyah Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer dan Blogger

Insightfully

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pola Pikir Negatif Dapat Membunuhmu, Lebih Baik Berfikir Positif

10 September 2021   17:14 Diperbarui: 10 September 2021   17:19 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh npx dari Pixabay 

Dengan pikiran yang Anda miliki, menurut James Allen, seseorang bisa menentukan pilihanya. Dalam al-khawathir, menurut Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya'rawi "Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya". 

Dalam psikologi-sosial, ilmuwan mendefinisikan "berfikir" sebagai bagian terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda mati. Dengan berfikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang halal dan yang haram; antara yang positif dan yang negatif. Dengan begitu, ia bisa memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihanya.

Sebuah penelitian menemukan lebih dari 60% orang sakit bukan karena penyakit fisik tetapi lebih pada penyakit pikiran. Ada stress, depresi, kegelisahan, ketakutan, dan masih banyak lagi pikiran negatif yang mempengaruhi tubuh kita. Kita dibentuk oleh sebuah kondisi, juga sebaliknya, diri kita menentukan kondisi. 

Kondisi bisa membuat kita menjadi pribadi yang baik atau buruk, tetapi karakter kita yang buruk atau baik dapat juga menentukan kondisi kita pada akhirnya.

Lalu bagaimana kita dapat terhindar dari paradigma atau pikiran negatif ?

1. Membangun Paradigma Positif

Mengapa perlu ada ritual zikir setelah shalat?

Untuk membangun paradigma positif.

Paradigma atau presepsi yang berkembang di dalam benak kita mungkin semuanya positif. Banyak informasi dan pendapat dari dunia luar yang mempengaruhi paradigma kita tentang sesuatu.

Jika diperhatikan, zikir juga menerapkan metode meditasi. Zikir umumnya dilakukan di masjid, mushala, atau ditempat yang tenang, dengan posisi duduk tenang mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah secara berulang-ulang.

Kalimat-kalimat zikir bukan didasarkan pada topik yang akan dibangun persepsinya, melainkan kalimat umum yang menjadi koridor dan mampu menampung semua topik paradigma yang ada pada manusia. Kalimat yang dipanjatkan secara langsung kepada Allah, insya Allah bisa menyelesaikan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun