Mohon tunggu...
Indra Martha Rusmana
Indra Martha Rusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indra Martha Rusmana biasa dipanggil Kang Indra adalah sosok Generator Jiwa yang membangkitkan semangat seseorang saat sedang jatuh.

Kang Indra juga disebut Irama, karena hobinya adalah membuat dunia lebih indah dengan senantiasa membuat orang lain bahagia. Baginya, Irama terindah adalah senyum tulus orang-orang yang telah menemukan jalan hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orangtua Jenis Apa Kita?

15 September 2022   11:20 Diperbarui: 15 September 2022   11:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pendidikan sejatinya terdiri dari 3 pilar utama, yaitu Orangtua, Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat. Lalu, mana yang harus lebih kokoh dari semuanya? Ternyata keluarga adalah pilar utama dalam pendidikan. Kenapa? Karena lingkungan keluarga akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, karakter anak, dan juga emosional anak.

Jelas, seorang anak dengan karakter baik ketika berada dalam lingkungan masyarakat dipengaruhi oleh pendidikan dalam keluarga. Selain itu, ada orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan anak, siapa dia? Ibu. Ya, ibu adalah madrasah utama bagi seorang anak. Lalu, kepala madrasahnya siapa? Ayah.

Hubungan yang harmonis antara ibu, ayah dan keluarga lainnya, yaitu kakek, nenek, paman, bibi, dan saudara lainnya akan membentuk anak menjadi sosok seperti apa? Baiklah, kita akan bahas dari sisi orangtua. Jenis orangtua akan mempengaruhi pola pendidikan anak. Lalu pertanyaannya adalah, ada berapa jenis orangtua?

Jenis-jenis orangtua;

1. Orangtua Nyasar; 

Jenis orangtua yang satu ini adalah orangtua yang tidak memiliki kesiapan menjadi orangtua, bisa saja karena menikah terlalu muda, atau karena belum siap memiliki anak. Sehingga ketika memiliki anak, mereka kaget dan seolah enggan untuk belajar mengenai tumbuh kembang anak. Orangtua jenis ini malas untuk mengetahui dan memahami anak. Bagi mereka, anak akan dididik sebagaimana mereka dulu dididik. Jika mereka dulu dididik keras, penuh dengan kalimat dan suasana yang negatif, maka mereka akan berkata; ibu/ ayah juga dulu seperti ini. Sekarang masih bisa hidup dan punya anak seperti kamu.

2. Orangtua Bayar

Jenis orangtua yang satu ini akan menjadikan anak sebagai barang. Artinya, ketika anak sudah diberikan apa yang anak mintaz maka orangtua jenis ini akan meminta haknya kembali sebagai kompensasi. Misal, ketika anak disekolahkan, lalu orangtua jenis ini akan berkata, saya sudah bayar mahal, maka saya berhak bersikap jika anak saya tidak mendapatkan haknya. Bagi mereka, uang adalah segalanya. Orangtua jenis ini akan menyepelekan apa yang sudah diberikan oleh guru kepada anaknya, bahkan berani meminta lebih karena mereka merasa sudah membayar.

3. Orangtua Sadar

Orangtua jenis ini adalah orangtua yang mau terus belajar, mereka akan ikut serta dalam proses tumbuh kembang anak, dan ketika anak sekolah, mereka akan ikut serta mendukung program sekolah, mereka sadar, bahwa sekolah/ lembaga pendidikan  yang mendidik anak mereka akan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Karena para guru akan mendidik anak dengan baik, dan penuh dengan keikhlasan. Orangtua jenis ini akan sangat senang jika pihak sekolah melibatkan mereka dalam proses pendidikan anak. Jadi, anak akan tumbuh dan berkembang dengan kognitif yang baik, afektif yang sangat baik, dan psikomotorik yang baik juga. Mengapa demikian? Karena orangtua sadar akan seperti apa bentuk dukungan pendidikan kepada anaknya .

Oleh karena itu, mulai saat ini ketika belum memiliki anak, harus memiliki komitmen yang baik kepada calon pasangan, kelak akan seperti apa keluarga yang akan dibina? Keluarga yang mendekatkan pada syurga atau keluarga yang akan mendekatkan kepada neraka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun