Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Loe- Gue Harus End Sekarang Juga

11 Oktober 2011   02:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pagi ini saya dikirimi pesan oleh seorang rekan dunia maya, namanya Raheka Gusti dari Pulau Dewata. Kami memang sering berdiskusi, baik masalah kampus ataupun hal umum lainnya. Kesempatan ini Ia mengajukan pertanyaan yang 'keren', cukup menunjukkan bahwa Ia peduli dengan penggunaan bahasa yang benar.

Saya tulisan di sini agar para pembaca dapat memberikan komentar banyak tentang pengatahuan bahasa. Karena jujur, dari pertanyaa Gusti saya punya satu ide yang akan saya tuangkan ke dalam bentuk esai. Mempersingkat waktu, karena waktu ngampus sebentar lagi langsung saja saya posting 'mentah-mentah'.

Apa kabar kk ?
Minta opininya kk donk tentang etika berbahasa indonesia anak zaman sekarang ?
Trus menurut kk apa yg terjadi pd kasus ini kak ?

Jawab:


Alhamdulillah baik, kmu sendiri?

Jika berbicara etika berbahasa, maka yang dikaji adalah cara menggunakan bahasa itu sendiri. Menggunakan bahasa hendaknya baik dan benar. Baik itu relatif tapi benar itu mutlak. Saya kira bahasa yang benar Raheka mengerti sendiri.

Tidak bisa hanya 'menyalahkan' anak jaman sekarang. Bisa jadi dilupakannya penggunaan bahasa Ibu karena anak jaman dulu juga. Menurut saya pribadi, beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan berbahasa seseorang adalah dibawah ini, termasuk anak 'jaman sekarang'.

1. Ideologi & Nasionalisme, mau tidak mau kita harus akui bahwa Ideologi 'anak jaman sekarang' tidak sepatriotik pada era dulu.Penggunaan bahasa Indonesia adalah salah satu bentuk kecintaan pada negeri/ nasionalisme. Penyebabnya apa? Tanyakan pada pendidikan Indonesia.

2. Perkembangan teknologi, ini yang nampak mendominasi. Hadirnya perangkat/ gadget yang terintegrasi dengan social media, mendorong 'anak jaman sekaran' menyukai gaya hidup serba simpel termasuk rok simpel/mini (upppzzzz). COntoh kasus, Blackberry menyediakan semacam shortcut khusus untuk karakter-karakter huruf yang gak jelas. Maksud mempersingkat tapi ternyata tidak mendidik bukan. Akhirnya terbiasa di kehidupan sehari-hari.

3. Lingkungan, karena ingin dianggap keren dan gaul. Contoh kasus, FB agar menarik dan banyak yang like akhirnya pasang status dengan bahasa yang 'gak jelas'.

Untuk itu, sebagai terapi gemarlah menulis.
Semoga menginspirasi !



Sekian dan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun