Mohon tunggu...
Indra Andrianto
Indra Andrianto Mohon Tunggu... Guru - #MerawatIngat

Penulis Buku Kumpulan Opini #MerawatIngat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

28 Oktober: Mahasiswa dan Pemuda tetaplah jadi Anjay

29 Oktober 2020   19:34 Diperbarui: 29 Oktober 2020   23:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sumber Gambar: Google/voxpop

Semua manusia pasti mengalami fase menjadi seorang pemuda, ntah akan menuju atau bahkan telah melawati masa mudanya (nostalgia muda). Dan sapatutnya bersyukur kalian yang saat ini berada difase-fase menjadi pemuda (muda yang berbahaya). Bahaya yang dimaksud, dimana seorang yang muda berani mengambil segala resiko sekalipun cenderung terburu-buru mengambil suatu keputusan baik dalam hal bertindak maupun pikiran dari buah idealismenya (bang rhoma, maklum darah muda). Jika kita berbicara dunia para pemuda tentu tidak akan pernah ada habisnya, sebab dinamika pemudalah yang saya rasa begitu kompleks. Pemuda pada masa pra Kemerdekaan misalnya,  tentu memiliki peran besar bahkan penentu bangsa Indonesia untuk menuju kemerdekaan negara ini. 

Pembaca pasti banyak tau tentang peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. dimana pada peristiwa tersebut, para pemuda saking bucinnya (bukan budak cinta lohh tapi cinta beneran) pada negara kesatuan sehingga begitu antusias untuk memerdekan Indonesia dengan memilih jalan menculik Presiden Ir. Soekarno dan Moh. Hatta (jangan sampai kalian menculik bapak Jokowi setelah membaca ini karena beda jaman ...).

Tepat jam 04.00 pagi para pemuda menculik tokoh paling berpengaruh untuk menentukan proklamasi kemerdekaan,  dengan mendesak golongan tua bahwa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaannya (secepatnya) dan para pemuda menolak jika kemerdekaan bangsa Indonesia didapat dari hasil pemberian/hadiah penjajah (pemuda maunya kita menang dramatis,  bukan hasil ngemis kemerdekaan dari bangsa jepang) . Aksi tersebut dikomandoi oleh tiga pemuda pemberani yakni Sukarni,  Wikana,  dan Chairul Saleh hingga terjadi perundingan antara golongan tua dan muda (perundingan panjang) .  Akhirnya Ir. Soekarno dan Moh.  Hatta dan menyetujui desakan para pemuda dengan dibacakannya teks Proklamasi kemerdekaan di rumah Ir.  Soekarno di Pegangsaan Timur pada tanggal 17 Agustus 1945. Dari peristiwa tersebut jangan sampai tidak kita tidak mampu memaknai. bahwa pemuda memiliki semangat juang yang sangat tinggi dan keberaniannya yang sangat gigih terhadap apa yang dia perjuangkan termasuk pada negara  yang dicintai (seharusnya pemuda hari ini). 

Namun Apa sih yang dimaksud Pemuda? Apa pemuda itu identik dengan Remaja,  atau identik dengan kata semangat (sampai-sampai tan menulis buku semangat muda). Atau harus seperti masa muda-mudanya Sukarni,  Wikana dan Chairul salah?  Tentu dinamika dan tantangan zaman sudah berbeda,  tidak mungkin pemuda hari ini menculik Ir.  joko Widodo dan wakilnya agar terlihat seperti pemuda yang dimaksud Ir.  Soekarno. 

" Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."

Secara umum definisi daripada pemuda itu setidaknya memiliki dua definisi yang menyangkut batasan usia pemuda, sifat ataupun karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas kepemudaan. WHO menyebut sebagai ”young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescence” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.

Definisi yang selanjutnya, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.

Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umumnya. (kalau dalam buku-buku bacaan tan malaka,  semangat muda adalah semangat pembaharu).

Penulis tidak akan menceritakan kembali runtutan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi selama perjalanan bangsa ini yang dimotori oleh kelompok pemuda, termasuk peristiwa sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1908 yang ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini (karena saya rasa pembaca lebih memahami daripada penulis) . Hanya sedikit yang penulis ulas tentang bagaimana keberanian pemuda (sebagai contoh saja)  pada paragraf dimuka yang menceritakan secara singkat tentang keberanian Sukarni,  Wikana dan Chairul Saleh. Yang setidaknya menjadi refkeksi bagi kita sebagai pemuda sebagai generasi penerus jangan sampai gampang ciut (seperti ayam makan garam)  apalagi cuma masalah remeh temeh (putus cinta gantung diri, ini bukan jiwa pemuda) silahkan Bucin pada lawan jenis yang disukai tetapi ingat jangan lupa tugas pokok dan fungsi sebagai pemuda bangsa yang besar dan merdeka karena peran pemudanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun