Mohon tunggu...
Indra Mannaga
Indra Mannaga Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tembakau Alternatif Diyakini Dapat Menurunkan Jumlah Perokok Aktif

21 Oktober 2021   12:14 Diperbarui: 21 Oktober 2021   12:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan di bidang kesehatan, tentu dibarengi dengan hadirnya inovasi-inovasi baru untuk menanggulangi risiko atau dampak buruk bagi kesehatan. Produk tembakau alternatif adalah salah satunya. Sejauh ini, produk tembakau aternatif berhasil menerapkan konsep pengurangan risiko tembakau (tobacco harm reduction) terhadap kesehatan.

Menurut Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research, Dedek Prayudi, konsep pengurangan bahaya bisa menjadi alternatif untuk perokok aktif dalam memperbaiki kualitas kesehatan. Sebab mereka sangat sulit untuk berhenti secara langsung. 

Dengan adanya inovasi beragam produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, tembakau yang dipanaskan, hingga kantung tembakau, bisa meminimalisir dampak terhadap kesehatan.

Saat ini, telah banyak dukungan untuk gerakan sosial yang mendukung adanya kajian ilmiah dan regulasi khusus untuk produk tembakau alternatif. Seperti di beberapa negara, seperti Inggris, Selandia Baru, Jepang, dan Jerman yang telah berhasil melakukan kajian ilmiah yang komprehensif dan membuktikan produk tembakau alternatif ini memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dari rokok.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita menuturkan, strategi pemanfaatan produk tembakau alternatif sangat sesuai untuk bisa mendukung program pemerintah dalam mengurangi jumlah perokok aktif.

Garindra juga menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif ini bisa lebih membuahkan hasil dalam menekan prevalensi perokok dari pada menaikkan harga cukai rokok. "Hal seperti ini sudah bisa dibuktikan dan diterapkan di negara Selandia Baru dan Inggris," ujarnya.

Untuk para perokok aktif, risiko kesehatan dengan menggunakan produk alternatif jauh lebih kecil dibanding dengan rokok konvensional. Namun, meski tembakau alternatif ini bisa mengurangi risiko, tetap harus disertai dengan regulasi agar bisa berhasil menekan pengurangan penggunaan rokok. 

"Harus ada ketentuan dan aturan khusus untuk produksi, konsumsi, dan juga hal lain," ungkap Garindra.

Dengan adanya ketentuan yang berbasis pada kajian ilmiah, maka diharapkan hadirnya tembakau alternatif seperti tembakau yang dipanaskan, bisa dipasarkan sesuai dengan sasaran, yakni orang dewasa yang tidak melanggar aturan. Untuk itu, pemerintah Indonesia diharapkan bisa memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang jelas.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun