Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Bisikan Gaib

9 Januari 2022   13:53 Diperbarui: 12 Januari 2022   00:31 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lukisan seorang lelaki terjatuh dari ketinggian (Gambar: Layers Via Pixabay)

Melihat Kasiman yang terpaku di depan makanan, Karso bertanya, "Loh, kok tak dihabiskan makananmu?" 

"Nasinya keras, aku tak selera!" Jawab Kasiman. Ia pun terburu-buru beranjak pergi dari kantin. 

Karso menepuk dahi. Ia menyayangkan dalam hati,"Kasiman, di mana rasa syukurmu!" 

Mbok Kantin yang melihat kejadian itu menitikkan air mata. Hatinya sakit. Kata-kata tertahan di dada. Ia terduduk lemas, dan berusaha mengatur desah nafasnya.

"Kasihan ya, Mbok. Gara-gara istrinya meninggal, ia jadi orang stres," ucap Karso. 

"Kamu percaya sama ceritanya?" Jawab Mbok Kantin, seraya mengusap air mata. 

"Istrinya masih hidup!" Lanjutnya. 

"Maksud, Mbok?" Karso urung meminum kopinya, rasa penasaran bergelayut dalam benaknya. 

"Dua tahun lalu, gara-gara persoalan nasi lembek dan keturunan, istrinya hampir mati dipukulnya! Pantaslah dia kabur!" Jawab Mbok Kantin. 

"Kasiman suka mendengar bisikan-bisikan gaib, sejak bangun koma akibat dikeroyok rentenir! Ditambah, otaknya sudah terkikis alkohol!" Tangis Mbok Kantin pecah, ia tak dapat melanjutkan ceritanya. 

"Kok Mbok bisa tahu?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun