Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Berita Hari Esok

13 September 2021   11:35 Diperbarui: 13 September 2021   11:41 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Televisi (Gambar: PrettySleepy Via Pixabay)

Berita hari esok. Tersusun di dalam kotak pandora. Diambil acak tangan-tangan suci. Orang-orang halus dengan mulut terkunci. Dan hati seolah terbuat dari besi. Basi! Orang-orang selalu terhibur pada sensasi. Hantam sana-sini. Menabuh benci.

Konon kebenaran bisa dibuat mainan. Media kadang bertindak sebagai iblis dan malaikat. Ah, kebenaran pun bisa berpihak. Layar digulung, kala tuan tengah tersandung. Layar terbentang kala tuan siap menyerang. 

Untung dan rugi, sekadar transaksi. Di kanal televisi, segala hal bernilai tinggi. Di ruang digital, penonton bersorak dalam partisi. Menabur benci. 

Lelaki tua menatap layar tanpa berkedip. Bersungut-sungut seolah menyaksikan pembantaian. Padahal cuma dagelan. Ada suara lantang di persimpangan. Dan suara merdu di balik batu. Menipu!

Hanyut dimakan narasi. Bimbang dilahap argumentasi. Perdebatan dari dua sejoli berlainan sisi. Dramaturgi.

"Berita apa hari ini, Kek?"

"Sama seperti kemarin! Belum ada koruptor dihukum mati!"

Indra Rahadian
Batam, 8 Agustus 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun