Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pertunjukan Sirkus

10 September 2021   11:29 Diperbarui: 10 September 2021   11:31 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana pertunjukan sirkus (Foto: Free-Photos Via Pixabay)

"Kurungan mengekang tubuhnya. Bukan sifat sadis dan buas yang dimilikinya." 

Samil masih menggonggong di dalam kandang. Berharap ada seseorang yang melepaskan. Bila malam tiba, ia mengiba dengan tangisan. Namun tidak ada yang tahu pasti, apakah ia benar-benar menyesali perbuatannya? 

Hari berlalu dan waktu cepat bergulir. Semua orang di kota Trivia, mulai melupakan aksi samil si anjing penghibur. Penonton yang datang ke pertunjukan, tidak lagi mengingat kejadian mengerikan di belakang tenda.

Meski begitu, pertunjukan sirkus kian sepi peminat. Bangku penonton biasanya terisi penuh, dan loket karcis biasanya mengalami antrian panjang. Namun kini, tidak demikian. 

Warga kota Trivia mulai jenuh dengan atraksi hewan. Badut dan sulap mulai memisahkan diri dari rombongan. Mereka mengamen berkeliling menghibur warga. Hiburan tak harus jauh dan mengantre tiket pertunjukan. 

Nando adalah pemilik sirkus di kota Trivia. Keringatnya mengucur deras. Hari itu ia mengepel arena pertunjukan seorang diri. Tak ada lagi pegawai kebersihan. Banyak dari pegawai dan pengisi acara yang telah pergi meninggalkannya. 

Keuntungan berkurang, dan jumlah pegawai harus menyesuaikan. Jangan sampai timbul kerugian. Dalam hatinya ia berkata, "Aku harus melakukan sesuatu. Penonton harus kembali meramaikan pertunjukan." 

Beragam atraksi dipromosikan. Mulai dari buaya darat yang bisa menghilang, atau rubah penipu yang berdandan seperti badut. Ada banyak penonton yang kecewa. Namun tak sedikit yang menikmati dan tertawa. 

"Bagus, Nando! Besok aku akan kembali lagi!"

Meski telah memiliki penonton setia, hal itu belum membuat Nando merasa puas. Tiap pekan, pertunjukan kian sensasional. Kadang penonton yang datang, terpuaskan dengan mengumpat dan melempar makian. 

Tidak masalah untuk Nando. Selama mereka membeli tiket. Apapun bebas dilakukan. Tak ada lagi martabat dan kebahagiaan di dalam arena pertunjukan. Nando melakukan segalanya, semata mengeruk keuntungan. 

Hingga suatu ketika, Nando menemukan ide cemerlang. Bintang lama yang sudah redup, akan dibuatnya kembali bersinar. Itulah Samil si anjing penghibur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun