Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pertunjukan Sirkus

10 September 2021   11:29 Diperbarui: 10 September 2021   11:31 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam gemerlap. Hingar-bingar di pusat kota Trivia. Pertunjukan sirkus digelar di setiap akhir pekan. Beragam atraksi badut, sulap dan hewan ditampilkan. Riuh tepuk tangan dan sorak-sorai bergemuruh. Penonton selalu puas dan terhibur oleh pertunjukan yang disajikan. 

Badut-badut bertingkah jenaka. Mengundang tawa dan tepuk tangan. Penari menunggang gajah memasuki arena. Pesulap dan pemain akrobat, memberikan ketegangan dan drama. 

Buaya dan singa dipertontonkan seolah-olah tak berbahaya. Penonton terkesima. Pemilik sirkus meraih laba. 

"Saudara-saudara! Kami tampilkan dengan bangga! Samil si anjing penghibur!" 

Binatang menjadi bintang sirkus yang dielu-elukan. Dan pertunjukan paling dinantikan, adalah aksi Samil si anjing penghibur. Ia pandai bernyanyi dan menari-nari. Menyalak sesuai hentakan nada-nada dan menari sesuai irama.

Meskipun jauh dari kesan imut dan lucu. Samil selalu berhasil membuat penonton bersorak gembira. Tak peduli, air liurnya menetes sepanjang pertunjukan. 

"Ibu, aku ingin punya anjing seperti itu di rumah!" ucap seorang anak dengan raut wajah antusias. 

Matanya berbinar-binar. Ia begitu terpukau dengan aksi pertunjukan Samil. Larut dalam lautan kegembiraan. Namun nahas, kegembiraan itu harus terhenti.

Suatu malam di belakang tenda pertunjukan, Samil menggigit anak-anak yang penasaran mendekatinya. Darah tercecer dan teriakan. Dua orang anak, mengalami luka serius. Fatal dan berakibat trauma. 

Mulai saat itu, Samil tidak terlihat lagi dalam rombongan sirkus. Konon ia dikurung dalam kandang. Menjalani hukuman atas perbuatan mengerikan yang dilakukannya pada anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun