Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Tambatan Hati

5 September 2021   13:03 Diperbarui: 5 September 2021   13:05 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ornamen jangkar kapal (Gambar: Tatutati Via Pixabay) 

Malam tadi, aku tiba di rumah dengan perasaan lega. Memberikan rezeki yang tersisa di kantung celana kepada istriku, Marni. Ia tersenyum dan mengucapkan syukur. 

Marni memintaku untuk mandi air hangat, sebelum memberikan kecupan di kening anak-anak kami yang tengah tertidur lelap. Kemudian ia memeluk tubuhku yang lelah. Dan saat ini bukanlah mimpi. 

Mentari mengintip dari balik jendela. Kubuka tirai dan membiarkan cahayanya masuk ke dalam. Menyambut hangat pagi dengan secangkir kopi. Dan senyum istriku, serta canda tawa anak-anak kami. Semua begitu sempurna. Hari yang cerah. 

Dan hari ini terlalu indah untuk sebuah cerita buruk. Kisah tentang kekacauan yang terjadi, kusimpan untuk nanti. Toh, lebih baik Menikmati waktu bersama orang-orang tersayang. Menuang cinta dan kehangatan. Di sini. Di rumah ini.

Kemanapun, dan sejauh apapun kakimu dapat melangkah. Hatimu akan selalu tertinggal di rumah.

***

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun