Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Ramalan Bintang

28 Juni 2021   12:03 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:45 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi: Ramalan Bintang / Gambar by Cdd20 Via Pixabay.

Malam sebelum bintang jatuh melintas di atap rumahmu, aku berdo'a pada Tuhan
Dimana harapan dan mimpi panjang tentang kedamaian dapat kaurasakan menyeluruh
Ini bukan hanya tentangmu atau tentang orang-orang yang kehilangan harga diri dan kepercayaan
Ini tentang menitipkan harapan pada saku seseorang adalah sebuah kesalahan


Mungkin setelah malam ini, kau takkan lagi percaya ramalan dan jimat keberuntungan
Mengambil kembali koin di dalam sumur permintaan atau kolong jembatan bertuah
Melepas tali-tali penangkap mimpi di jendela kamar, atau merobek kartu bergambar anjing dan rembulan di balik bantal
Hatimu akan menuntun ke tempat dimana manusia biasa mengeluh dan bersimpuh


Nasib baik tak ditentukan oleh catatan pada kolom ramalan zodiak di majalah mingguan
Bukan sekedar mengecap sugesti, kemudian membuatmu terbebas dari resah dan gelisah
Karena Hasrat dan logika, bukanlah dua sisi mata uang yang dapat dipertaruhkan pada irisan kartu permainan
Pada garis akhir putaran takdir, dimana kau pernah terlahir, di sanalah jiwamu berlabuh

Batam, 27 Juni 2021
Indra Rahadian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun