Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Balada Penulis Fiksi: Mencari Ilham? Ketuklah Pintu Rumahnya!

29 Mei 2021   11:28 Diperbarui: 31 Mei 2021   15:01 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BILA seorang dokter membuka praktek di rumah. Tamu yang datang, belum tentu pasien yang membutuhkan layanan kesehatan. Begitupun dengan penulis, pembaca yang singgah, tak selalu tertarik dengan alur cerita yang ditampilkan atau malah sekedar terjebak pada sebuah judul.

Meskipun sebenarnya, banyak pembaca tidak terlalu membutuhkan "pesan" didalam cerita. Namun tak jarang, rangkaian cerita yang relevan dengan suasana hati pembaca, mampu memberikan dampak.

"Sesuatu yang disampaikan dari hati maka ia pun akan masuk ke dalam hati." (Siyar A’lam An-Nubala': 6/122)

Bagi penulis dengan jam terbang tinggi dan berbakat, mungkin saja jarang mengalami kesulitan dalam mengolah rasa menjadi kata-kata dan rangkaian cerita. Namun, bagi saya sebagey penulis amatir. Ilham, Inspirasi atau sesuatu yang dapat memicu hati, otak dan tangan untuk sepakat menulis rangkaian cerita, sangatlah penting. 

Dalam menyusun sebuah cerita, saya tak dapat mengabaikan nalar dalam tema, latar dan alur cerita. Meskipun terkadang mengabaikan suasana hati (mood), waktu dan tempat. Dalam hal ini, situasi dan kondisi yang nyaman saat menulis cukup menentukan. 

Hal itu karena saya tidak terlalu narsis untuk melarutkan kehidupan pribadi dalam cerita yang ditulis. Meski beberapa kata dalam dialog atau percakapan, adalah bahasa yang sering saya dengar dalam keseharian. 

Terkadang Ilham terhambat tiba, padahal gairah menulis sudah menggebu-gebu. Kondisi tersebut, membuat saya mengidentifikasi solusi yang biasa dilalui saat terjebak dalam hiruk pikuk rutinitas. 

Berikut cara saya dalam menjemput Ilham, mengolah rasa dan menuangkannya dalam susunan cerita. 

Berburu Referensi

Sebuah gagasan lahir dari keresahan, dan keresahan harus disuarakan. Namun menulis fiksi bukan hanya menghakimi suatu fenomena dari sudut pandang pribadi. 

Namun lebih dari itu, karya fiksi semacam rekaman kenyataan yang disajikan dalam kemasan estetika. Hingga, pembaca dari berbagai generasi akan mengambil makna dan bebas menilai gagasan yang tersirat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun