"Kaka, rajin yo. Belum cukup tabungan kah?mo kas'belis semahal apa, toh?" canda Yabes.Â
Menjelang malam, Lukas tanpa sengaja bertemu Tere di pinggir jalan. Ia bilang motornya mogok. Lukas pun mengantar sampai ke rumah. Sepanjang jalan, mereka terus berbicara. Mulai masalah kerja, wisata dan hal-hal receh yang membuat keduanya tertawa.Â
"Nona, boleh ka jumpa ko pu Ayah?" Lukas bertanya pada Tere.Â
Tere menjawab, "perlu apa'e?"
"Mo lamar Nona," jawabnya.Â
Tepat di depan rumah, Tere terdiam menatap Lukas. Ia berpikir lelaki ini hanya bercanda saja. Namun, matanya berkata lain. Perasaan Tere mulai terusik. Ia tak tahu, jawaban apa yang bisa diberikan. Lukas, lelaki yang paling dekat dengannya selama ini. Ada perasaan sayang lebih dari teman. Namun, Tere tak kuasa mengakui. Â
"Sa tra main-main, ini serius," ucap Lukas.Â
"Sa tra berharap apa-apa dari hubungan kita selama ini. Kita su berkawan, itu lebih dari cukup," jawab Tere.Â
Tere masuk ke rumah tanpa berkata apa-apa lagi. Dan Lukas masih menatap pujaan hati dengan pertanyaan-pertanyaan pelik yang belum terjawab.Â
Minggu ini, kunjungan wisatawan tak seramai biasanya. Terlihat hanya dua rombongan pelancong yang baru saja selesai menyelam di sekitar teluk. Â
Lukas dan Tere menjadi pemandu wisata kedua rombongan. Kala malam menjelang, mereka mengantar tamu-tamu ke hotel. Di tepi pantai mereka beristirahat sebelum pulang.Â