Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Zico Robot Ribet

19 Februari 2021   20:30 Diperbarui: 19 Februari 2021   20:42 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Zico Robot Ribet /Dokpri

Mr. Jim seorang pemodal. Gurita bisnis permodalan usaha dan pinjaman online berkembang dengan pesat. Harta, tahta dan wanita, lengkap. Ragam mata uang, menumpuk di ratusan akun Bank. Uang bekerja untuk uang, dan tenaga kerja manusia hanya komponen pelengkap semata. 

Kondisi perekonomian global tersendat, mengharuskan Mr. Jim memutar otak. Uang mengendap menjadi aset, produk dan bangunan. Akuisisi pabrik-pabrik sudah dilakukan. Selaksa beban pada neraca keuangan. 

Ribuan tenaga kerja tetap harus dibayar. Oh, Mr. Jim bingung bukan kepalang. Uang keluar, belum berkembang. 

Trauma didemo karyawan dan bangkrut menghantui mimpi Mr. Jim. Ia tak ingin jatuh ke lubang yang sama. Harus ada aksi terobosan, dan iapun memanggil Prof. Tan untuk meminta jalan keluar.

"Berikan aku ide! bagaimana pabrik-pabrik tetap jalan, tapi tenaga kerja kuhilangkan!" tanya Mr. Jim.

"Robot! Mister," jawab Prof Tan. 

Kemudian, Prof. Tan memberikan proposal setebal kamus bahasa, diletakan di atas meja. Berharap ide dan rencana, disetujui sang pemilik modal. 

Tak lama, Mr. Jim memanggil puluhan ahli keuangan. Meminta mereka melihat proposal dari sang profesor. Mengkaji, menganalisa, dan memberikan hasil kesimpulan secepatnya. Karena waktu adalah uang. 

Berjam-jam menanti. Akhirnya, hasil analisa telah tiba. Lebih tebal dari proposal. Sungguh membuat Mr. Jim geleng-geleng kepala.

Ia memanggil salah satu ahli keuangan dan berkata. "Jelaskan secara singkat!"

Ahli keuangan berkata, "saving cost 99%, produktivitas 100%, profitabilitas 99%, moralitas 0%."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun