Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Lelaki Laut dan Badai

25 Januari 2021   23:30 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:29 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Lelaki Laut (Foto: SueCem via Pixabay)

"Aku, Bahar. Name' kau, Ka?" tanya Bahar.

"Siti Marlina, panggil Siti atau Marlina," jawabnya.

"Name' yang manis, Ka," goda Bahar.

Marlina mengambil cangkir dan bersiap menyeduh teh. Iapun menjawab, "simpan rayuan Abang untuk istri di rumah."

"Apalah, aku masih lajang," ucap Bahar, meyakinkan.

"Tak percaye', pelaut same' polah tingkah semue'," ujar Marlina seraya mengaduk teh hangat.

Marlina juga menghidangkan kopi hitam dan pisang goreng. Mengetahui, lima orang awak kapal tengah berjalan ke arah kedai. Laris manis, dagangannya malam itu.

Bahar, masih saja mencuri pandang padanya. Hampir sebulan lamanya, ia tak melihat sosok perempuan. Terlebih, Marlina sangat menarik. Paras ayu khas Melayu, bola matanya coklat tua. 

"Sendirian nih, jaga warung," tanya salah satu awak kapal.

Mendengar ada awak lain berusaha menggoda Marlina, Bahar tidak terima. Iapun mengomel,"ngopi saje' kau, tak usah banyak cakap." 

Marlina hanya tersenyum, baru kali ini ada lelaki yang bertingkah aneh macam itu. 

Semakin hari, Bahar dan Marlina semakin dekat. Tak jarang, Bahar mengantarnya ke pasar. Atau, sekedar menghabiskan malam di tepi dermaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun