Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teror si Raja Kalong

23 November 2020   20:08 Diperbarui: 23 November 2020   23:49 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi (edit via Splendid logo maker)

Syahdan, disebuah negeri antah berantah dengan kehidupan rakyatnya yang damai, aman sentosa dan saling menghormati satu sama lain.

Di mana sungai mengalir jernih dari pegunungan nan hijau tinggi menjulang, alamnya kaya raya dan rakyatnya giat beribadah, bekerja dan saling membantu.

Negeri yang kaya akan aneka buah-buahan dan hasil alam, memberikan kesejahteraan kepada penduduknya yang mau berusaha dan tidak malas bekerja.

Suatu ketika, datanglah serangan hama yang merusak hampir seluruh hasil panen dan mengancam kesehatan di negeri tersebut.

Segenap penduduk, bahu membahu mengatasi serangan hama dengan membersihkan lingkungan dan menyemprotkan cairan anti hama disekitar rumah dan kebun mereka.

Petani dan rakyat jelata dibantu oleh bala tentara raja untuk bersama-sama keluar dari kondisi yang ditimbulkan oleh serangan hama tersebut.

Anak-anak dan orang dewasa diminta untuk selalu mencuci tangan, menjaga kebersihan dan berhati-hati saat berinteraksi dengan sesama penduduk, karena racun dari hama ini pun bisa menyerang kepada manusia.

Hama coro itulah namanya, baru kali ini menyerang dan cukup sulit diantisipasi oleh para petani dan peladang, hingga mengakibatkan kerugian besar yang amat sangat.

Raja Negeri dan bala tentara pun sungguh sangat kerepotan dibuatnya, tak henti-hentinya menyalurkan bantuan dari kas istana untuk menjamin kehidupan rakyatnya.

Hingga dampak serangan hama tersebut berhasil dilewati dan rakyat sudah siap kembali bekerja, datanglah sebuah perkara yang tak kalah merepotkan seisi negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun