"Tau aja bang Alan haus, makasih ya," katanya.
Tak hanya matanya yang nakal, tapi juga tangan Alan yang mencoba menahan Fatma untuk beranjak.
Fatma pun risih dibuatnya, terlebih saat bibir Alan seperti hendak melayangkan kecupan.
"Abang kenapa sih," omel Fatma, seraya menepis tangan Alan.
Alan yang masih tampak berusaha meraih tangan kekasihnya itu pun berkata, "dikit aja sih."
"Ah Abang, ga mau," gumam Fatma yang hampir habis kesabarannya.
"Hoyyy!!!" Terdengar teriakan yang mengagetkan mereka berdua.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih dan Alan pun tertangkap basah, tepat didepan mata Pak Teo.
"Adududuh..duh..duh ampun Om," teriak Alan, saat tangan kekar Pak Teo menjewer kupingnya.
"Jangan pernah masuk rumah ini lagi, kalau tak mau kuping ini lepas dari kepala kau yang ngeres hah!" Omel Pak Teo, seraya menyeret Alan keluar teras rumahnya.
Pak Teo tahu betul kelakuan Alan, selain urakan dan sering bermasalah dengan guru-gurunya disekolah, ia pun tak begitu pandai dalam hal pelajaran.