Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Satu Malam

22 November 2020   10:02 Diperbarui: 22 November 2020   10:09 4367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay

"Tau aja bang Alan haus, makasih ya," katanya.

Tak hanya matanya yang nakal, tapi juga tangan Alan yang mencoba menahan Fatma untuk beranjak.

Fatma pun risih dibuatnya, terlebih saat bibir Alan seperti hendak melayangkan kecupan.

"Abang kenapa sih," omel Fatma, seraya menepis tangan Alan.

Alan yang masih tampak berusaha meraih tangan kekasihnya itu pun berkata, "dikit aja sih."

"Ah Abang, ga mau," gumam Fatma yang hampir habis kesabarannya.

"Hoyyy!!!" Terdengar teriakan yang mengagetkan mereka berdua.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih dan Alan pun tertangkap basah, tepat didepan mata Pak Teo.

"Adududuh..duh..duh ampun Om," teriak Alan, saat tangan kekar Pak Teo menjewer kupingnya.

"Jangan pernah masuk rumah ini lagi, kalau tak mau kuping ini lepas dari kepala kau yang ngeres hah!" Omel Pak Teo, seraya menyeret Alan keluar teras rumahnya.

Pak Teo tahu betul kelakuan Alan, selain urakan dan sering bermasalah dengan guru-gurunya disekolah, ia pun tak begitu pandai dalam hal pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun