Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kongres Pemuda II, Titik Balik Keberagaman Bukan Keseragaman

28 Oktober 2020   14:02 Diperbarui: 28 Oktober 2020   14:06 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi olah pribadi

17 tahun sebelum Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, dan menggali Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dari akar budaya bangsa sebagai dasar negara, Kongres Pemuda II telah dilaksanakan sebagai titik balik perjuangan dan kesadaran pemuda dalam berbangsa dan bernegara.

Pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 , rapat pertama bertempat di Gedung Pemuda Katolik dan rapat kedua di Gedung Oost Java, selanjutnya ikrar / sumpah pemuda dibacakan di Gedung Indonesische Clubgebow (IC). 

Hasil penting Kongres Pemuda II, akhirnya disepakati sebuah Putusan Kongres Pemuda-Pemuda II, yang saat ini populer dengan nama Sumpah Pemuda

Putusan Kongres Pemuda-Pemuda II Indonesia yang diikrarkan sebagai Sumpah Pemuda :

Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Titik balik.

Dalam catatan sejarah, representasi dari wilayah yang diwakili oleh organisasi pemuda-pemuda meliputi seluruh Indonesia, antara lain PPPI, Jong Java Bond, Pemuda Indonesia, Jong Batak Bond, Jong Ambon Bond, Jong Celebes Bond, Jong Islamieten Bond, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, dan banyak lagi organisasi-organisasi kepemudaan lainnya yang mengirimkan perwakilannya dalam kongres tersebut.

Peserta Kongres Pemuda-Pemuda II, menjadi pelopor yang menghentak kesadaran seluruh penjuru Nusantara, akan pentingnya persatuan dalam mewujudkan sebuah bangsa, tentunya akan bermuara pada kemerdekaan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun