Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sekeping Koin

18 September 2020   09:58 Diperbarui: 18 September 2020   10:07 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekeping koin jatuh dari saku celana, kusapa pemiliknya dan dia hanya bergegas berlalu, orang-orang tak perduli hal kecil sebelum menjadi besar, orang-orang tak perduli makna sebelum sirna.

Sekeping koin bergulir di bawah meja, terhenti dengan sisi bergambar burung garuda, orang-orang tak berhenti bertaruh sebelum jatuh, orang-orang tak berhenti bergaduh sebelum rubuh.

Sekeping koin masih berada di bawah meja, masih berada di situ berhari lamanya seperti terlupa, orang-orang tak melihat nilainya sebelum dekat, orang-orang tak melirik gunanya sebelum butuh.

Sekeping koin kini diapit jemari renta, berkilau senyum berbalut syukur senantiasa.

Tak kuasa memandang, aku hanya berkata 

"Bapak, aku mau bercengkrama."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun