Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Lembaga yang Buat PSG dan City Girang

31 Agustus 2020   04:13 Diperbarui: 31 Agustus 2020   04:26 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Court of Arbitration for Sport | fifa.com

Berdiri pada 1984, lembaga ini dibentuk untuk pada awalnya untuk menyelesaikan perselisihan yang berkaitan dengan dunia olahraga melalui arbitrase. Lembaga bernama Court of Arbitration for Sport (CAS) ini memiliki kantor pusat di Lausanne, Swiss namun memiliki pengadilan di sejumlah kota besar dunia seperti New York, Sydney, dan Lausanne.

Jangan pernah macam-macam dengan lembaga hukum satu ini. Jika selama ini pencinta sepakbola beranggapan bahwa Federasi sepakbola dunia, FIFA memiliki kewenangan yang sangat tinggi bahkan hingga tak tersentuh, CAS justru lembaga yang berani menghukum FIFA.

Nama CAS kembali jadi sorotan akhir-akhir ini karena keputusannya terkait sanksi UEFA kepada PSG pada pertengahan Maret lalu. PSG yang awalnya dijatuhi sanksi oleh UEFA karena dianggap melanggar Financial Fair Play (FFP) terbebas dari hukuman setelah mengajukan banding ke CAS.

CAS pada Juli lalu juga membebaskan City dari tudingan yang sama. Bahkan di kasus City banyak pihak akhirnya ikut bersuara mempertanyakan kredibilitas CAS.

"Kita harus mempertimbangkan apakah CAS adalah badan yang tepat untuk mengajukan banding atas keputusan lembaga sepak bola. Swiss adalah negara dengan reputasi besar di dunia arbitrase, CAS tidak memenuhi tugas," ucap presiden La Liga, Javier Tebas.

Tebas wajar saja berang. Pasalnya pada 2017, CAS menjatuhkan hukuman kepada dua klub Spanyol, Atletico dan Real Madrid. Kedua klub ini di larang melakukan pembelian pemain baru di dua bursa transfer yakni bursa transfer Januari 2017 dan musim panas 2017.

Kedua klub ini dianggap CAS telah memenuhi unsur pelanggaran hukum yakni melanggar aturan terkait perekrutan pemain asing di bawah usia 18 tahun. 

Atletico Madrid yang telah menjalani setengah hukuman ini awalnya ingin melakukan banding, namun seperti dikutip dari situs resmi CAS, tas-cas.org, keputusan embargo pembelian pemain tetap diberlakukan namun Atletico Madrid dikurangin denda finansial.

Kondisi ini tentu saja membuat banyak pihak merugi, Manchester United salah satunya. Rumor yang menyebut klub besutan Jose Mourinho akan rekrut Antoine Griezmann sepertinya akan batal. Manajemen Atletico Madrid tentu tidak akan menjual pemain andalannya karena mereka tak bisa mencari penggantinya.

Awalnya skenario yang muncul ialah Atletico Madrid merekrut Alexandre Lacazette dari Lyon yang banyak sumber menyebut sudah mencapai kesepakatan verbal. Dengan masuknya Lacazette maka peluang MU untuk rekrut Griezmann pun sedikit terbuka lebar. Namun dengan keputusan dari CAS ini skenario itu pun bisa berantakan.

Atletico Madrid sendiri bukan klub pertama yang merasakan ketegasan CAS. Barcelona pada 2015 lalu bahkan harus menerima kenyataan pahit mendapat hukuman dilarang aktif di bursa transfer selama dua periode. Kasus yang menimpa Barcelona sama dengan kasus Atletico Madrid saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun