Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pemain Muda Indonesia Banyak Main di Luar Negeri, Siapa Kelak Bawa Kejayaan?

9 Oktober 2018   19:02 Diperbarui: 10 Oktober 2018   12:47 4848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jersey Timnas Indonesia | flickr.comflickr.com/photos/jakartan/

Beberapa tahun lalu saat masih bekerja di salah satu media olahraga, saya sempat menyoroti soal banyaknya pemain muda berdarah Indonesia yang meninti karier di luar negeri. Isu lama yang coba saya angkat lagi waktu itu.

Keinginan saya mengangkat isu itu dilatarbelakangi gagalnya seorang talenta muda Indonesia, Tristan Alif berkarier di luar negeri karena tersandung sejumlah aturan. Qatar menjadi negara yang saya soroti waktu itu.

Saya mencoba untuk menghubungi sejumlah orang tua dari pemain Indonesia yang berkarier di sana, salah satunya ayah dari pesepakbola muda yang kemudian jadi musuh bersama publik sepakbola nasional, Andri Syahputra.

Sebelum bisa berkomunikasi dengan Agus Sudarmanto, ayah dari Andri Syahputra, saya sudah berkomunikasi terlebih dahulu dengan Iwan Koeswanto, ayah dari pemain muda yang sempat diangkat oleh media seperti detik.com karena skillnya, Abdurrahman Iwan.

Banyak hal yang saya tanyakan kepada Iwan Koeswanto soal awal mula karier sang anak hingga bisa membela Aspire Academy, salah satu akademi terbaik di dunia. 

Dari hasil wawancara tersebut, Abdurrahman Iwan terbilang cukup beruntung karena ia lahir di Doha, Qatar dan sang ayah sudah tinggal 14 tahun dan bekerja di salah satu perusahaan minyak di sana. Kondisi yang jadi sandungan untuk Tristan Alif saat akan berkarier di Belanda dan Spanyol.  

Namun bukan lantas Abdurrahman dengan mudahnya bisa bermain sepakbola di sana. Banyak fase yang dilewati bocah penyuka ketoprak tersebtu hingga tak hanya bermain untuk Aspire Academy namun juga untuk klub Al Wakrah. Bahkan di awalnya, Al Wakrah menolak Abdurrahman bergabung karena ia bukan warga negara Qatar.

Lantas apa yang dilakukan Iwan dan sang anak? Iwan rutin menyaksikan Al Wakrah berlatih di tepi lapangan dengan seragam serta sepatu lengkap yang digunakan Abdurrahman.

Tak berapa lama, Abdullah, salah satu staf pelatih pun tergerak dengan kesungguhan dua 'orang gila' dari Indonesia ini. Pada tahun pertamanya, Abdurrahman diperbolehkan berlatih meski tak dicatatkan namanya sebagai anggota akademi.

Hingga sekarang, Iwan dan Abdurrahman pun memetik buahnya. Abdurrahman kini jadi andalan untuk tim Aspire Academy dan Al Wakrah tanpa harus menanggalkan status kewarganegaraan Indonesia. Terkait hal itu, saya sempat bertanya kepada Iwan dan Abdurrahman, mereka menjawab Merah Putih selalu di dada.

Soal nasionalisme juga ditunjukkan oleh Richie Risnal, talenta muda berdarah Sunda yang merentas karier di Belanda. Komunikasi saya dengan Risnal di waktu bersamaan dengan Abdurrahman yang ternyata keduanya sudah sering berkomunikasi via Facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun