Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merangkul dan Memanfaatkan Energi Berlebih Suporter lewat Ekonomi Kreatif

24 September 2018   11:26 Diperbarui: 24 September 2018   16:20 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi Kreatif | bekraf.go.id

Berita tidak sedap kembali muncul di lanjutan kompetisi sepakbola Liga 1. Haringga Sirila, seorang suporter klub Persija Jakarta tewas mengenaskan saat akan menonton laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu 23 September 2018.

Haringga menjadi panjang deretan daftar korban meninggal dunia hanya karena sepakbola di negeri ini.  Berbagai upaya memang sudah coba dilakukan pihak terkait untuk bisa meredam aksi kekerasan dan pengerusakan yang melibatkan para suporter seperti ikrar damai dan hal positif lainnya.

Di tingkatan internal, sejumlah pengurus suporter juga berupaya untuk meredam aksi negatif ini. Bentuk-bentuk kerja nyata untuk para suporter yang rata-rata berjiwa muda ini memang wajib dilakukan.

Mengubah energi berlebih dari para suporter ke tindakan lebih baik dan positif tentu saja jadi hal berguna dan membangun sepakbola nasional itu sendiri. Paradigma yang hanya mengaitkan penyelesaian masalah suporter dengan aparat keamanan seperti kepolisian sepertinya wajib diubah.

Ajak supoter bekerjasama dengan lembaga negara lain yang menekankan kreatifitas dan ekonomi mandiri seperti Badan Ekonomi Kreatif menjadi salah satunya.

Kreatifitas, Edukatif, Ekonomi Kreatif Suporter

Suporter klub Indonesia sebenarnya bukan hanya melulu identik dengan aks-aksi tak terpuji dan jadi cibiran masyarakat di luar pencinta sepakbola. Sejumlah barisan supoter nyatanya memang memiliki aksi kreatifitas yang mumpuni, tak jarang aksi kreatifitas mereka mengarah ke pemberdayaan ekonomi mandiri.

Cerita soal bagaimana kreatifitas suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) bahkan sudah jadi pembicaraan publik di Asia. BCS memiliki rekam jejak tak sembarangan dalam hal kreatifitas dan ekonomi mandiri.

Konsep berdiri di atas ekonomi sendiri (berdikari) diterapkan nyata oleh BCS. BCS tercatat membangun unit-unit usaha seperti distro CSS Shop, CS Mart, CS Pegadaian (untuk membantu anggota yang kesulitan dana saat away) dan CS Magazine.

Tidak hanya BCS yang memiliki semangat membangun sepakbola nasional dengan aksi kreatifitas dan ekonomi mandiri, barisan suporter Semen Padang pun melakukan hal sama.  Kreatifitas suporter Semen Padang bisa kita lihat dari goresan mereka di cerita komik yang tertuang di akun Facebook dan Instagram, Carito Kabau Sirah.

Komik bernada satir yang menunjukkan kegelisahan para suporter di kehidupan sehari-hari atau soal sepakbola nasional dituangkan dengan cara-cara menggelitik dan sangat kreatif.  Barisan suporter Semen Padang yang tergabung dalam Carito Kabau Sirah ini memanfaatkan betul kemajuan teknologi di media sosial sebagai media penunjuk eksistensi dan menunjukkan identitas mereka sebagai suporter kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun