Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

10 Tahun Berturut-turut Jadi Jawara Asian Games, China Belajar dari Soekarno

4 September 2018   10:36 Diperbarui: 4 September 2018   14:43 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
invertirenfondosdeinversion.com

Untuk kali ke-10 secara berturut-turut, China mampu menyabet gelar juara umum di event olahraga bergengsi se-Asia, Asian Games. Sejak pertama kali menyabet gelar juara umum di Asian Games 1982 di New Delhi, India, kontingen China tak lagi terbendung.

Superiornya China bahkan melampaui keperkasaan Jepang, yang sejak Asian Games 1 pada 1951 di New Delhi sampai Asian Games ke-8 di Bangkok, selalu jadi juara umum. Artinya China sukses meruntuhkan dominasi Jepang di Asian Games.

Bahkan saat Jepang jadi tuan rumah Asian Games 1994 di Hiroshima, China mampu jadi juara umum dengan meraih 126 medali emas, jauh meninggalkan tuan rumah yang hanya meraih 64 medali emas.

Menjadi juara umum Asian Games 10 kali berturut-turut tentu bukan hal mudah bagi China. Butuh proses panjang dan berliku yang dilakukan otoritas olahraga China hingga menjadi kekuatan Asia, bahkan dunia. Apa sebenarnya yang membuat China begitu perkasa sebagai kontingen olahraga di Asian Games?

Capaian prestasi yang ditorehkan China di ajang olahraga tentu saja tak lepas dari peran pemerintahnya.

Tak seperti negara maju yang sudah menjadikan olahraga sebagai bagian dari industri, China tetap memunculkan peran negara di perkembangan olahraga.

Menariknya, kombinasi pas terlihat dari peran sektor swasta, dalam hal ini para milioner China dengan pemerintah China untuk membangun olahraga mereka.

Dari satu cabang olahraga sepak bola, misalnya, China dengan rentang waktu beberapa tahun ke belakang memang menjadi sorotan dunia.

Bagaimana tidak, banyak pemain top Eropa yang berkarier di Liga Super China, tidak hanya pemain bahkan pelatih top juga ada di sana.

Makin tenarnya Liga Super China tentu itu jadi ranah swasta, lantas bagaimana peran pemerintahnya?

Dikutip dari laporan The Guardian, Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu meresmikan 30 ribu Sekolah Sepakbola (SSB). Peresmian ini sebagai tujuan jangka panjang pemerintahan Xi Jinping untuk sepakbola China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun