Mohon tunggu...
Lyfe

Suara dari Timur untuk Catatan Najwa

9 Maret 2018   20:37 Diperbarui: 9 Maret 2018   20:39 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara dari Timur untuk Catatan Najwa

Oleh: Reza Wailissa

indorumiT.co.id-Najwa Shihab adalah seorang tokoh perempuan yang sangat kritik dengan segala bentuk tema yang selalu di bawah dalam "Catatan Najwa" tapi kali ini tepat tanggal 8 maret 2018 catatan Najwa hadir di Auditorium Universitas Pattimura Ambon dengan sorotan Tema "suara dari timur" dianggap tak mendapat klimaks yang baik. Dikarenakan pembahasan kali ini tak sesuai dengan tema yang diangkat, bagaimana bisa, dengan tema suara dari timur tapi pembahasannya digiring sampai ke NARKOBA.

Banyak keluh kesah dari semua element yang ada di maluku yang pengen sampaikan keresahannya yang masih terpendam sampai sekarang. "tak perlu menduduki jabatan tertentu untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk Maluku karena dengan karya kamu bisa salurkan itu semua" begitu kalimat yang disampaikan Najwa Shihab yang akrab disapa Mbah Nana, tapi perlu di ketahui oleh Mbah Nana khususnya dan pada kita semua bahwa tak segampang itu melakukan perubahan dari timur apalagi dari Maluku (Ambon) sendiri, ada banyak persoalan dari timur yang tak terselesaikan sampai saat ini.

Catatan Najwa hadir di Ambon tanggal 8 kemarin sesungguhnya banyak yang berantusias untuk hadir dengan harapan dapat menyurakan segala keluh kesah yang ada, mirisnya kebanyakan keluh kesah itu tak tersampaikan dikarenakan pembahasan tentang NARKOBA yang dianggap terlalu monoton.

Dikutip dari sebuah akun facebook atas nama "Lipren't Ode Filla" yang mengkritik acara kemarin yang berlangsung meriah dengan kehadiran Gleen Fredly dan personil SLANK, "Rektor Universitas Pattimura Ambon hanya diberikan porsi bernyanyi menghibur hadirin agar hadirin lupa kalau Maluku sedang tertinggal" ujar Liprent dalam akun facebooknya.

Begitu banyak problem yang masih terjadi pada Timur Indonesia, mulai dari Kemiskinan, angka pengangguran, kesejahteraan, pendidikan dan masih banyak masalah-masalah lagi yang ingin disuarakan dari timur.

Persoalan Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang sampai saat ini belum dicantumkan dalam Keputusan Mentri atau Keputusan Presiden sebagaimana telah dijanjikan oleh Pak Jokowi selaku Presiden RI, atau itu hanya sebuah bahasa penenang bagi Maluku yang dinobatkan sebagai Lumbung Ikan Nasional setelah penandatanganan MoU antara Pemprov Maluku dengan Pemerintah Pusat tanpa ada legalstanding yang jelas.

Lumbung Ikan Nasional menjadi iming-iming bagi provinsi Maluku padahal Maluku memiliki potensi produksi ikan tangkap sebesar 1,63 juta ton per tahun tapi yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 341,966 ton atau setara dengan 21% itu pun belum termasuk dalam data potensi produksi budidaya ikan. Haruskah Maluku larut dalam iming-iming.

Di lain sisi ada lagi seorang tokoh dari Maluku yang sirna di telan waktu atau sengaja dihilangkan namanya, seorang tokoh politik yang paling sering menjabat sebagai mentri kabinet Indonesia serta satu-satunya mentri selama 21 tahun berturut-turut tanpa terputus bahkan dalam 18 kabinet berbeda, mulai dari kabinet Sjahrir II (1946) sampai kabinet Dwikora II (1966), ia bahkan menjadi teman dekat serta orang kepercayaan dari Ir. Soekarno sendiri. Keputusan Presiden No 52 TK/2010 pada tahun 2010 menobatkan beliau sebagai pahlawan Nasional, sayangnya banyak yang tak mengenal beliau karena buku sejarah yang diproduksi dari pusat dan diajarkan di bangku sekolah hanya mengutamakan yang dari barat bukan timur.

Itu hanya dua masalah dari sekian banyak masalah yang mau disuarakan oleh putra Maluku dalam acara "Catatan Najwa, suara dari timur". Kami mohon maav Mbah Nana, tapi kami tidak sedang darurat NARKOBA NO 1 di Indonesia, kami bukan DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Kepulauan Riau atau bahkan DI Yogyakarta kami masih dibawah daerah-daerah Barat Indonesia yang disebutkan. Kalau mau berbicara tentang NARKOBA, setidaknya ganti saja tema "suara dari timur" mungkin dengan "Maluku peringkat ke-7 penyalahgunaan NARKOBA" kan bisa singkron dengan pembahasannya.

Kami tunggu kedatangan Mbah Nana selanjutnya di kota Ambon tentu dengan tema yang lebih menarik dan pembahasan yang lebih subtantif karena Maluku butuh sebuah fakta. Fakta untuk menjawab kesimpangsiuran pada tata kelola yang terarah. Fakta untuk menjawab keluh kesah menjadi harapan gemilang. Fakta untuk memberi masa depan bagi tumpukan keresahan yang menggunung dari selatan buru sampai selatan daya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun