Mohon tunggu...
Hendry Morton
Hendry Morton Mohon Tunggu... -

MARKAS INDONEZILLA di http://indonezilla.blogspot.com atau http://indonezilla.co.cc

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Inggris Jadi Korban Terakhir Runtuhnya Supremasi Antariksa Amerika

8 Oktober 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergemanya lonceng kematian di seluruh proyek ekspedisi luar angkasa Amerika Serikat, yang ditandai dengan pensiunnya semua armada pesawat ulang alik sejak juli 2011 lalu,  karena overbudget, biaya maintenance operasi terlalu tinggi, secara otomatis menjadi proklamasi “kemenangan” Rusia dalam perlombaan ruang angkasa, dengan menyisakan Soyuz sebagai satu-satunya transportir astronot dari dan ke semua Stasiun Luar Angkasa Internasional. Banyak mantan astronot, administrator NASA dan pejabat pemerintah sulit menerima kenyataan tumbangnya superioritas engineering paman sam yang menjadi kebanggaan sejak pertama mereka menjejak bulan. Ungkapan Neil Armstrong "One Small Step For Man, One Giant Leap For Mankind" akan menjadi momen nostalgia paling menyedihkan bagi rakyat Amerika. [caption id="attachment_135681" align="aligncenter" width="396" caption="Photo/Mikhail Metzel: foxnews.com"][/caption] Dengan runtuhnya Constellation - program overbudget pengembangan pengganti pesawat ulang-alik, yang dibatalkan Presiden Obama pada 2010, NASA menyadari betapa berat mereka harus dipaksa bergantung pada Rusia. Kini, seiring dengan kebutuhan pelatihan spacewalks, robotika, dan uji coba pesawat ruang angkasa, NASA mewajibkan semua astronot masa depan belajar berbicara dan membaca dalam bahasa Rusia. Karena ada satu aturan sederhana: Jika anda gagal dalam persyaratan bahasa asing, anda tidak bisa pergi ke luar angkasa. "Bahasa Inggris adalah bahasa yang disepakati di ruang angkasa," jelas Duane Ross, manajer pelatihan calon astronot NASA. “Namun karena kerjasama erat dengan badan ruang angkasa Rusia, sekarang wajib bagi kandidat  astronot Amerika untuk berbahasa Rusia” katanya. "Sejak tahun 2009, kami tahu banyak orang akan bepergian ke stasiun ruang angkasa sehingga kita membuat persyaratan," lanjut Ross "Ada tingkat kemahiran tertentu untuk mencapai kelulusan." Rusia jelas menyadari sejauh mana program luar angkasa AS bergantung atasnya. Dalam bulan Januari 2010 saat berita Constellation dibatalkan, Rusia mengumumkan rencana kenaikan biaya kursi di roket Soyuz lebih dua kali lipat, dari $ 26.300.000 per astronot menjadi $ 55.800.000 pada tahun 2013 dan 2014. "Mulai hari ini, era Soyuz telah dimulai dalam penerbangan ruang angkasa berawak, era kehandalan," kata Roskosmos, juru bicara badan ruang angkasa Rusia. NASA tampaknya menyadari betapa mereka masih canggung harus berbahasa Rusia dalam pelatihan Meskipun dalam brosur terbaru Seleksi Pelatihan Astronaut dan program tidak menyebutkan apapun tentang persyaratan bahasa Rusia. Simak momen mengharukan video peluncuran ulang alik atlantis terakhir yang diunggah ke youtube (barangkali tidak akan ada sutradara holywood yang berani membuat blockbuster seperti Armageddon lagi) >>> DISINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun