Jauh sebelum adanya program CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Gerakan Mencuci Tangan, sebenarnya bangsa kita terkhusus yang berada di komunitas Muslim di pulau Jawa telah memiliki sebuah budaya yang namanya “Padasan” yaitu gentong (biasanya terbuat dari tanah liat) berisi air yang ditempatkan di depan halaman rumah untuk utamanya adalah berwudhu ataupun mencuci bagian tubuh yang kotor selepas pulang dari ladang ataupun sawah. Sekarang budaya Padasan sudah jarang atau bahkan sudah tidak lagi kita temui kecuali di beberapa daerah adat atau daerah yang memang masih membudayaka Padasan.
LAZ Harapan Dhuafa dengan melihat dan menggali dari kearifan budaya Padasan tersebut mencoba untuk mengedukasi dan menyadarkan kembali para warga di desa, terkhusus desa yang masuk ke dalam program dampingan di Kabupaten Pandeglang-Banten untuk kembali menghidupkan budaya tersebut melalui program promosi kesehatan, yaitu membuat tempat cuci tangan di depan rumah masing-masing.
Dengan memasukan unsur kebudayaan yang digali para leluhur bangsa, LAZ Harapan Dhuafa berharap bisa memunculkan kembali kesadaran kolektif masyarakat terkhusus masyarakat muslim untuk membiasakan hidup bersih dan sehat dengan menyediakan tempat cuci tangan atau Padasan di depan rumah seperti yang dipernah dilakukan oleh para leluhur orang tua kita dahulu.
Sampai saat ini ada 9 desa dampingan di wilayah Kabupaten Pandeglang yang terus dilakukan program pemberdayaan kemandirian ekonomi, edukasi dan promosi kesehatan. Dan salah satu program yang gencar digalakan adalah mengajak para warga untuk membiasakan mencuci tangan pakai sabun dengan membuat tempat cuci tangan di depan rumah atau seminimal-minimalnya masyarakat membiasakan mencuci tangan di air yang mengalir.