Mohon tunggu...
Stellon Salim (dr.LonLim)
Stellon Salim (dr.LonLim) Mohon Tunggu... Dokter - General Practitioner

Talking about health and lifestyle. Ngobrol santai seputar kesehatan, biar bareng-bareng sehat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Kena Covid, Harus Isolasi Mandiri di Rumah? Relax!

18 Januari 2021   19:30 Diperbarui: 6 Juli 2021   07:38 2581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Tahun 2020 ini memang kita dihebohkan dengan Pandemi Corona virus. Awalnya ada rasa penolakan untuk percaya, tapi apa daya memang ternyata Corona memang benar adanya. 

Tapi ga terasa ya New Normal/kebiasaan yang baru sudah kita lewati bersama dalam setahun, semoga dengan kita patuh protokol kesehatan keadaan ini akan segera berakhir.

JANGAN KENDOR 3M yaa (Masker dipake bisa kali, Menjaga jarak 1.5m & Mencuci tangan)

Ilustrasi isolasi Mandiri (Foto: Isabella)
Ilustrasi isolasi Mandiri (Foto: Isabella)

Seiring berjalannya waktu kasus Corona terus meningkat tetapi syukurnya stigmatisasi pasien terus menurun. Dari data epidemiologi, kasus Corona di Indonesia sebanyak 80% didominasi pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) & gejala ringan. 

Untuk kondisi OTG yang harus dilakukan adalah isolasi mandiri dirumah, jika muncul gejala ringan dapat dilakukan isolasi mandiri dirumah ataupun di fasilitas publik (Wisma atau Hotel yang ditunjuk sebagai tempat isolasi). Lalu yang terpenting adalah TENAANGG! Karena tingkat kesembuhannya cukup tinggi & jika stress itu malah akan menurunkan imun kita.

Klasifikasi gejala infeksi COVID-19. instagram/@julie.putra
Klasifikasi gejala infeksi COVID-19. instagram/@julie.putra
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan nih selama kita isolasi mandiri dirumah. Disimak ya!
  1. Diharapkan pasien tidak sharing kamar dengan orang lain (1 kamar untuk sendiri), kamarnya dilengkapi dengan toilet & tersedia ventilasi udara yang cukup didalam kamar. Jika terpaksa harus sharing kamar, tetap pertahankan jarak 1.5 m dari orang lain ya.
  2. Nah untuk limbah seperti sampah makanan, selalu  dimasukan dalam kantung plastik & diikat yang rapat ya.  Jangan lupa untuk disemprot alkohol sebelum dibuang keluar.
  3. Melakukan pembatasan jarak sosial (lebih dari 1.5 meter) terhadap orang-orang yang di karantina.
  4. Diharapkan yang merawat pasien harus orang yang sehat & tidak memiliki penyakit komorbit (seperti: hipertensi, DM, HIV, dll). Lalu untuk makanan, air dan perawatan medis disiapkan saja. Ditaruh diluar kamar pasien, lalu pasiennya tinggal mengambil. Tetap selalu hindari kontak langsung ya.
  5. Nah ini mungkin sangat penting, akses internet! Bosen banget kan pastinya selama isolasi mandiri, agar pasien tetap terdukung secara psikis sediakan internet. Tidak dianjurkan membaca berita karena hanya akan membuat tambah cemas. Direkomendasikan untuk menonton kartun ataupun film hiburan, videocall dengan keluarga ataupun bermain game.
  6. Pertimbangan khusus untuk individu yang lebih tua dan individu dengan kondisi komorbid, bisa didiskusikan dengan dokter ataupun mendapatkan pemantauan khusus karena berisiko terhadap risiko keparahan penyakit COVID-19. 

Diharapkan selama melakukan isolasi mandiri selalu makan makanan yang bergizi, kurangin goreng-gorengan dulu ya tapi perbanyak sayur-sayuran serta buah & jangan lupa untuk olahraga! 

Jangan lupa untuk minum multivitamin setiap hari & TIDAK PERLU MINUM OBAT ANTIVIRUS TANPA RESEP DOKTER. 

Jika ada gejala ringan seperti batuk, ataupun pilek kita dapat  dalam minum obat simtomatik sesuai gejala ya (Batuk ya minum obat batuk, pilek minum obat pilek).

Bagaimana dengan kebersihan rumah?

Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti meja, rangka tempat tidur, dan perabotan kamar tidur lainnya setiap hari dengan disinfektan rumah tangga yang mengandung larutan pemutih encer (pemutih 1 bagian hingga 99 bagian air). Untuk permukaan yang tidak mentolerir pemutih maka dapat menggunakan etanol 70%.

Serta untuk pakaian, seprai, handuk mandi, dan lain-lain, menggunakan sabun cuci dan air atau mesin cuci di 60--90C dengan deterjen biasa dan kering. 

Oh ya, yang bertugas membersihkan harus mengenakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan atau menangani permukaan, pakaian atau linen yang terkotori oleh cairan tubuh, dan harus melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan.

Sampai kapan kita isolasi?

Sesuai KMK revisi-5 untuk kasus OTG dilakukan isolasi mandiri sampai 10 hari setelah hasil swab PCR (+) & untuk gejala ringan dilakukan isolasi sampai 10 hari sejak munculnya gejala ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Tetapi beberapa perusahaan memberlakukan peraturan dilakukan PCR ulang setelah 10 hari isolasi mandiri, agar lebih aman. :)

Semangat bagi temen-temen yang sedang menjalani isolasi mandiri harus tetap bergembira. Relax saja, hitung-hitung istirahat sejenak dari rutinitas biasa ataupun liburan. Perbanyak istirahat agar cepet sembuh, keluarga & teman kerja kalian menunggu untuk tertawa bersama lagi.

Penulis: Stellon Salim (dr.LonLim)

Sumber:

  1. Pedoman pencegahan & pengendalian coronavirus diseases (COVID-19) revisi-5.
  2. Satuan tugas penanganan COVID-19. www.covid19.go.id
  3. Pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat COVID-10 di Indonesia. BNPB. 31 Maret 2020.
  4. Panduan kesiapsiagaan menghadapi mandemi di lingkungan kerja. PERDOKI, Ikatan Alumni MKK UI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun