Mohon tunggu...
Muhamad Rifki Maulana
Muhamad Rifki Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just write

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Atletico vs Real, Bagai Jokowi vs Prabowo

24 Mei 2014   02:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_337948" align="aligncenter" width="437" caption="sumber gambar: bbc.co.uk"][/caption]

Indonesia sedang memanas menjelang 9 juli nanti, rasanya semua media hanya memberitakan tentang dua orang: Jokowi dan Prabowo, dua calon terkuat untuk menjadi presiden 5 tahun kedepan. Tak hanya Indonesia yang panas, Eropa juga sedang memanas menjelang sabtu 25 mei lusa, dua tim sepakbola dari kota yang sama akan saling bunuh di lisbon guna menentukan siapa yang pantas jadi Juara Eropa: Real Madrid vs Atletico Madrid. Jika dilihat dari perspektif yang lain, Real dan Atletico mirip dengan Prabowo dan Jokowi. Dimana dalam tulisan ini saya akan menganalogikan Real Madrid sebagai Prabowo dan Atletico sebagai Jokowi.

Real Madrid,  sebuah tim besar yang sudah hilir mudik di pentas eropa. Bisa dibilang Real Madrid adalah salah satu tim terbesar dan terkaya di eropa bahkan di dunia. Ronaldo, Bale, Kaka, Zidane merupakan  beberapa transfer mahal di eranya, ini menjadi bukti bahwa finansial madrid tidak main main. Jumlah juara eropa mereka pun yang terbanyak, Real mengoleksi 9 gelar liga champions dan mencoba membawa misi la decima di lisbon nanti. Dibawah Anceloti kini real berubah menjadi tim yang sangat elegan dan berkelas. Barcelona dan Bayern menjadi bukti betapa berkelasnya counter attack Real. Hal ini serupa dengan prabowo, mantan panglima kostrad yang sudah tersohor namanya dan punya pengalaman banyak di bidang militer, bisnis maupun perpolitikan Indonesia. Kekayaan prabowo pun tak usah diperdebatkan lagi, rumah pendoponya di sentul dan kuda kudanya merupakan salah satu bukti kekayaan dari prabowo. Prabowo juga pribadi yang berkelas, elegan dan tegas sama dengan Real-nya Ancelotti.

Atletico Madrid dikenal sebagai tim working class di kota madrid karena Atletico Madrid bukan klub kaya dengan keadaan finansial yang baik, namun selalu memenangi hati para kelas menengah kebawah di kota madrid. Namun beberapa tahun belakangan, Atletico berubah menjadi tim yang selalu menghasilkan striker unggul: Torres, Aguero, Falcao dan kini Costa. Dan dibawah tangan dingin el cholo, atletico berubah jadi tim yang haus juara dan punya daya tempur layaknya gladiator. Europa League, Super Eropa, Copa Del Rey dan terakhir La-Liga dalam tiga tahun merupakan prestasi yang tidak main main untuk tim sekelas atletico. Hal ini serupa dengan jokowi, muncul beberapa tahun belakangan ini dan digadang gadang menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Penampilannya jauh dari kata mewah, namun punya kepribadian merakyat dan punya prinsip kerja yang pantang menyerah. Sama seperti atleti, jokowi kini menjadi sorotan banyak media dan mampu memenangkan banyak hati masyarakat.

[caption id="attachment_337949" align="aligncenter" width="396" caption="sumber gambar: tribunnews.com"]

1400848952834410337
1400848952834410337
[/caption]

Jika melihat perang taktik dari keduanya, kemungkinan kedua tim akan menurunkan formasi terbaiknya yaitu 4-4-2 untuk Atleti dan 4-3-3 untuk Real. Tapi sayang, Atleti masih harus menunggu kepastian tampil atau tidaknya diego costa, yang terkena cedera saat melawan barca di camp nou sabtu kemarin. Tak hanya costa, arda turan pun harus absen di pertandingan final nanti. Sementara di Real, hanya xabi alonso yang dipastikan tidak hadir karena akumulasi yang didapat saat melawan bayern, sisanya aman. Ada isu kalau posisi xabi akan diisi oleh sami khedira yang sudah mulai fit. Alhasil, keadaan ini sedikit memberi kesialan bagi atleti karena costa dan turan adalah kunci mereka memenangkan musim ini. Jika dilihat ini mirip seperti pindahnya Golkar yang tadi hampir merapat ke PDIP menjadi berkoalisi dengan Gerindra. Lumbung suara Golkar bisa menjadi keuntungan bagi PDIP, namun apa boleh bikin Golkar lebih memilih Gerindra.

Saya yakin pertandingan di lisbon nanti tak akan mengecewakan. Mengacu pada pertandingan mereka terakhir yang berakhir imbang 2-2, sangat jelas bahwa kekuatan Real dan Atleti itu sepadan, walau dengan cara main yang berbeda. Pada pertandingan tersebut, tempo sangat tinggi dan pada babak pertama pertandingan dikuasai penuh dengan atletico. Atletico yang tak terbiasa dengan possesion ball dengan giat terus mengacak-acak pertahan Real dengan gaya permainan mereka yang sangat direct tak bertele-tele. Alhasil Gabi dan Koke sukses membalikan keadaan menjadi 2-1 setelah tertinggal dari gol cepat benzema. Lucunya pada babak kedua, setelah anceloti mengganti dua fullback Real, Real menjadi kesetanan dan gol ronaldo berhasil mengamankan satu angka dari vicente calderon.  Tempo tinggi, permainan yang tak basa basi dan Keras pasti akan tersaji di pertandingan final nanti . Hasil akan susah untuk ditebak karena mereka sebenarnya punya gaya permainan yang sama, hanya praktiknya yang berbeda.

Menurut saya Atleti dan Real adalah tim yang paling pragmatis pada musim kali ini, bukan chelseanya jose mourinho. Namun orang sering salah kaprah dengan arti Pragmatis itu sendiri dan mengaitkan kepragmatisan dengan suatu hal yang negatif. Atleti dan Real merupakan dua tim yang mempunyai adaptasi taktik yang baik karena tidak melulu setia dengan satu taktik, bisa dilihat bagaimana perubahan taktik atleti saat melawan chelsea pada leg 2 atau mungkin perubahan taktik real saat imbang 2-2 melawan atleti. Dan kesamaan kedua tim ini, mereka berdua tak bertele-tele dengan umpak pendek yang semakin lama semakin menjenuhkan.  Hal ini juga sama dengan Jokowi dan Prabowo, dimana sebenarnya mereka juga menganut paham yang sama: Tak perlu bertele-tele, yang penting tujuan tercapai dan laksnakan!

Hasil akhir pertandingan Real dan Atleti akan menjadi hasil yang sangat sulit ditebak. Walau Atleti harus kehilangan costa dan turan, tapi atleti tak kehilangan momentum. Dan saya yakin diego simeone pasti bisa punya solusi atas hilangnya costa, karena mereka masih punya ada adrian lopez & david villa. Untuk kubu madrid, semangat la decima yang timbul-tenggelam selama 10 tahun lebih kini mulai terbakar lagi. Konsistensi lah yang dibutuhkan madrid untuk memenangkan la decima mereka. Begitu juga hasil akhir pemili, momentum jokowi bisa dibilang sedang diatas angin 5 tahun belakangan ini dan dilain pihak prabowo juga sudah lebih nyata menatap RI 1 setelah beberapa tahun sempat gagal.

Terakhir, ini hanya opini yorang ang senang berkhayal dan menganalisis khayalannya. Jikalau hasil akhir dari Liga champions dan Pilpres cocok, mungkin itu hanya sebuah kebetulan semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun