Mohon tunggu...
Indira Kirana
Indira Kirana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Nilai Mata Uang di Setiap Negara

20 Oktober 2016   22:32 Diperbarui: 4 April 2017   17:48 7959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pernahkah kita berpikir, mengapa  untuk satu barang yang sama, harganya bisa berbeda di setiap negara? Apa penyebabnya?

 

Makan, adalah salah satu kegiatan wajib sekaligus hobby bagi saya. Setiap saya berkesempatan untuk bepergian ke luar kota atau singgah ke negara lain, saya pasti akan mengincar makanan - makanan khas yang ada di daerah tersebut. Beberapa pekan lalu, saya berhasil singgah ke salah satu negara tetangga kita yang terbilang cukup "berada", yaitu Singapura. Singapura sendiri merupakan negara yang cukup banyak menyediakan varian makanan khas untuk dicoba. Favorite saya adalah Nasi Hainam! 

Setelah mencoba sekian banyak, ternyata rata- rata Nasi Hainam disana dibandrol dengan harga sekitar $3-$4 dollar Singapura atau berkisar Rp. 30.000 - Rp. 40.000. Namun setelah kembali ke Indonesia, saya menemukan menu Nasi Hainam yang sama dengan yang di jual di Singapura, namun dengan harga yang lebih mahal! Mengapa bisa begitu?

Sebenarnya alasannya banyak. Mungkin bisa saja karena bahan baku di Indonesia lebih mahal akibat impor, harga yang di tetapkan franchise sudah mahal atau karena nilai tukar mata uang di masing - masing negara berbeda - beda sehingga menyebabkan harga barang (goods) di setiap negara menjadi bervariasi. Negara yang punya harga - harga stabil biasanya mempunyai nilai mata uang yang kuat. Berikut 3 faktor yang menyebabkan adanya perbedaan nilai mata uang di setiap negara:

1. Tingkat Inflasi

Setiap negara mempunyai persentase inflasi yang berbeda - beda, tentunya. Negara yang tingkat inflasinya cenderung sedang dan stabil, secara otomatis akan meningkatkan dan menguatkan daya beli masyarakatnya. Dibandingkan dengan mata uang negara lain yang inflasinya tinggi, pasti barang - barang di dalam negaranya akan lebih mahal. 

Inflasi sebenarnya diperlukan dalam pembangunan ekonomi. Inflasi dalam skala sedang atau menengah merupakan motor penggerak dalam kegiatan ekonomi. Mengapa demikian? Inflasi sendiri menimbulkan dampak kenaikan harga barang. Produsen akan terpacu untuk memproduksi barang lebih banyak apabila harga sedang bagus (mahal). Mari kita bayangkan apabila inflasi menurun. Perekonomian akan lesu karena produsen tidak mau memproduksi barang, dan mengakibatkan pengangguran (unemployement) meningkat.

2. Perbedaan tingkat suku bunga

Suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai hubungan yang erat. Bank Sentral dapat merubah kondisi inflasi, yang akan berpengaruh dengan nilai tukar, dengan cara merubah suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi, akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Sehingga mata uang negara tersebut akan menguat.

3. Ratio harga ekspor dan impor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun