Kisah ini diambil dari kitab Mushibatnama oleh Fariduddin Athtar. Dari kisah ini kita bisa belajar dari seorang hamba Allah yang benar-benar 100% menyerahkan segala urusannya pada Allah. Ia yakin bahwa apapun yang terjadi berasal dariNya, dan pasti yang terbaik. Allah dicintainya lebih dari segala apapun yang ada didunia. Dan ia yakin sepenuhnya bahwa Allah mencintainya lebih dari segalanya pula. Maka ia pun bahagia atas apapun yang terjadi, karena yakin bahwa semuanya ada berkat cinta seorang yang tercinta dan penuh cinta.
Sahabat, bagaimana dengan kita?
Sudah sampai dimana kedekatan kita padaNya dan sikap berserah kita padaNya? Sudah sampai mana kita yakin bahwa apapun yang terjadi berasal dariNya, dan didasari pada cintaNya? Sudah seberapa dalam kecintaan kita padaNya, sehingga semua yang terjadi diyakini adalah baik, sehingga hati kita pun selalu bahagia. Nikmat dan bencana menjadi sama, semua adalah karunia penuh cinta dari Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang menyayangi kita lebih dari ibu kandung kita sekalipun.
Bagaimanakah kita bisa belajar dari kisah Balul yan satu ini? Bagaimana kita bisa #NaikKelas dari kejadian ini? Agar hidup selalu damai, aman dan penuh cinta?
Sumber: Ketika Bahlul Akan Digantung oleh Nadirsyah Husein