Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Bukan Kanker yang Membunuhku. Kanker Menyelamatkan Hidupku."

11 Maret 2017   21:28 Diperbarui: 11 Maret 2017   21:33 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lalu aku juga bisa merasakan kehadiran ayah dan sahabatku yang sudah meninggal. Aku merasa mereka memanduku dan berkomunikasi denganku.

Satu hal yang kurasakan dalam kondisi yang sangat meluas ini, aku merasa mendapat kejelasan. Aku bisa memahami segalanya. Aku mengerti mengapa kanker ada padaku. Saat itulah aku sadar bahwa aku lebih besar darinya. Sesungguhnyalah kita semua lebih besar dan lebih kuat dari apa yang kita sadari saat kita berada dalam tubuh fisik kita.

Aku merasa aku terhubung dengan semua orang, dokter, suster, suamiku, ibuku, saudaraku, dan semua. Aku merasa bahwa kita semua memiliki kesadaran yang sama. Aku merasa bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Aku bisa merasakan stress yang mereka rasakan.

Aku bisa merasakan bahwa dokter sudah menyerah. Tapi aku merasa bahwa saat itu aku tidak terpengaruh drama yang sedang berlangsung. Aku merasa bahwa saat kita tidak terperangkap tubuh fisik kita, kita semua, aku dan anda, dan kita semua, kita semua adalah ekspresi dari kesadaran yang sama. Itulah yang aku rasakan.

Aku merasa ayahku mecoba memberi tahuku bahwa saatku belum tiba. Aku masih harus kembali ke tubuh fisikku. Awalnya, aku tak mau kembali, karena aku saat itu merasa bisa memilih. Jadi awalnya aku tak mau kembali. Aku tak bisa menemukan alasan apapun untuk kembali pada tubuh yang sakit dan sekarat. Aku merasa menjadi beban keluargaku, aku menderita. Jadi aku tak mau kembali.


 Tapi kemudian aku tiba-tiba aku merasa mengerti. Dan karena aku mengerti mengapa kanker ada padaku, aku tahu bahwa kalau aku kembali pada tubuhku, tubuhku akan sembuh dengan cepat sekali. Jadi, saat itu aku memutuskan untuk kembali, dan seakan-akan ayah dan sahabatku berkata padaku, “Sekarang kamu tahu sesungguhnya kamu siapa, jadi kembalilah hidup tanpa rasa takut.”

Dan pada saat itulah aku terbangun dari koma.

Keluargaku sangat lega melihatku bangun. Dokter tak bisa menjelaskan. Dokter-dokter ada di sana dan mereka sangat kaget, tapi mereka juga sangat berhati-hati, karena mereka tak bisa tahu apa yang sedang terjadi, dan aku pun masih sangat lemah.

Tak ada yang tahu apa yang sedang terjadi. Apakah aku akan terus bebas dari koma, sembuh, atau kembali sakit. Tapi aku tahu, aku akan membaik. Aku mengatakan pada keluargaku, “Aku akan membaik, aku tahu aku akan membaik. Ini bukan waktuku.”

Dalam lima hari aku sudah bisa keluar dari rumah sakit, pulang ke rumah. Aku bebas dari kanker secara total.

Saat itu aku mulai hidup kembali, dan hidupku benar-benar berubah. Kesadaranku mengubah cara pandangku pada dunia. Pengalamanku mengubah pandanganku pada tubuh fisikku, pada sakit, dan pada dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun