Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebiasaan Sabotase Diri Jangan Dipendam Terlalu Lama, Rugi Lho!

21 Desember 2016   16:48 Diperbarui: 21 Desember 2016   21:39 3887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ayobuka.com/2016/06/02/5-trik-sabotase-diri-untuk-menjadi-pribadi-yang-lebih-baik/

Apakah punya penghasilan semua harus kerja di perusahaan? Kalau mendaftar kerja nggak bisa, apa yang bisa? Orang yang saat ini kaya, apa yang bisa dipelajari dari mereka?

Denial, ngeles dan tak mau mengakui kegagalan

Mereka menciptakan kegagalan dengan mengatakan bahwa gagal itu OK saja.  Uang itu jahat, jadi lebih baik nggak punya uang memang. Lah keluarga mau dikasih makan apa?

Perempuan kayak aku memang baiknya nggak usah menikah. Menikah lagi pasti sakit hati lagi. Aku happy kok. Tapi sering meratap kesepian. Kira-kira menikah yang nggak pakai sakit hati kayak apa? Gimana belajar dari mereka yang menikah, sakit hati dan tetap bisa bahagia. 

Yuk ah, stop menciptakan hambatan untuk maju. Kasihan potensi besar yang sesungguhnya bisa digali untuk lebih baik, kondisi yang lebih membahagiakan dan lebih dekat dengan cita-cita, kebahagiaan hakiki. Bukan kebahagiaan di permukaan, padahal dalam hati masih banyak galau.

Bagaimanakah kita bisa menerima semua kondisi tanpa mengeluh dan menyalahkan orang-orang?

Bagaimanakah kita bisa tumbuh lebih baik dalam setiap kondisi itu?

Bagaimanakah agar kita bisa berbagi lebih banyak hari ini, dan selalu lebih banyak seiring dengan waktu?

Bagaimanakah kita menciptakan kebahagiaan lebih luas lagi setiap hari?

Apa rasanya kalau kita bisa membahagiakan sebanyak-banyaknya orang?

Apa rasanya kalau semua potensi besar yang Allah berikan pada kita bermanfaat bagi kebaikan sebanyak-banyaknya orang, tidak kita timbun dengan sabotase diri kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun