Mohon tunggu...
indina zulfa lailia
indina zulfa lailia Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswi Pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatnya Angka Kematian Covid-19 di Desa Tegalgondo

25 Oktober 2020   11:33 Diperbarui: 25 Oktober 2020   11:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyebaran Virus Corona adalah ancaman kesehatan dunia paling berfokus pada beberapa dasa warsa terakhir. Sejak pertama kali perkara penyakit Virus Corona ini dilaporkan pada Wuhan, Provinsi Hubei, China dalam 8 Desember 2019, endemi virus yg lalu diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCOV2) & mengakibatkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) terus menyebar secara luas pada aneka macam negara. Sehingga dalam Rabu, 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi dunia mengingat penyebaran Virus Corona yg cepat sampai ke daerah yg jauh berdasarkan sentra endemi & telah poly negara pada aneka macam belahan global melaporkan adanya perkara positif COVID-19 ini. Bahkan per lepas 10 April 2020, WHO mencatat terdapat 212 negara/daerah sudah terkena pengaruh COVID-19 menggunakan total perkara positif COVID-19 berjumlah 1.439.516 orang & 85.711 kematian.

Pada awal diberitakannya wabah Virus Corona di Wuhan, masyarakat Indonesia menanggapi dengan berbagai reaksi namun umumnya lebih banyak yang tetap tenang, bahkan ada pula yang menganggapnya sebagai bahan candaan seakan Virus Corona tidak mungkin melanda Indonesia. Sebagai contoh, ada pejabat perhubungan yang berkelakar orang Indonesia kebal Virus Corona karena doyan nasi kucing. Ironisnya bahkan ada pejabat kesehatan yang berteori pasien Virus Corona dapat sembuh dengan sendirinya. Hal-hal semacam ini makin membuat masyarakat terlena tak menyadari bahaya besar yang mengancam. Namun isu Virus Corona mulai kembali hangat dibicarakan oleh masyarakat saat pemerintah Indonesia memutuskan mengevakuasi 238 WNI dari Kota Wuhan dan menempatkan di Kepulauan Natuna untuk diobservasi. Sampai kemudian 2 kasus positif COVID-19 pertama kali diumumkan melalui televisi pada tanggal 2 Maret 2020 oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Setelah itu berbagai kebijakan ditetapkan oleh pemerintah guna mengatasi penyebaran Virus Corona.

Di desa Tegalgodo angka kamatian karena covid-19 semakin meningkat. Kebanyakan warga yang meninggal karena covid-19 sudah memiliki riwayat penyakit seperti asma, lambung, dan juga dari warga yang sudah lanjut usia. Adapun beberapa warga yang terpapar covid-19 dikarenakan mereka menjenguk orang yang terkena covid di rumah sakit tetapi itu termasuk golongan keluarganya. Dampak yang terasa di desa tegalgondo yang disebabkan oleh covid-19 banyak sekali. Diantaranya semakin banyaknya angka kematian karena covid -- 19, banyak para pegawai yang di PHK dari tempat kerjanya, dan perdagangan di desa tegalgondo menjadi surut dan tidak stabil. Penyebab tidak stabilnya perdagangan karena semakin sedikit permintaan dari para konsumen. Karena kebanyakan warga tegalgondo sebagian besar merupakan mahasiswa yang kuliah, maka dari itu permintaan konsumen semakin rendah dan menjadikan perdagangan di tegalgodo menjadi tidak stabil. Wabah covid yang saat ini masih melanda seluruh dunia dapat menimbulkan sejumlah kekhawtiran pasar. Jika berlanjut dalam jangka panjang akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia bahkan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun