Mohon tunggu...
Indigo Holic
Indigo Holic Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Diputusin, Mati Aja Ah ..

29 Januari 2012   12:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunga sudah dipetik ketika Kumbang memutuskan cinta mereka yang baru seumur nyamuk. Sejak malam penuh hasrat itu, Bunga merasa resah dan berdosa karena dirinya udah gak suci lagi. Tapi yang membuat Bunga makin bingung adalah Kumbang yang tidak lagi menghampirinya. Telepon ga pernah, sms ga pernah ... mungkin Kumbang gak punya pulsa. Tapi setelah beberapa lama, Bunga gak tahan juga.

Bunga stres, Bunga frustrasi, Bunga kemudian menjadi detektif dadakan dan risetnya luar biasa jeli. Detektif Conan dari Jepang pun pasti bakal geleng-geleng kepala melihat seberapa hebat detektif dadakan bernama Bunga ini.

"A Jealous woman would do a better research than any detective" --9gags


Singkat cerita, berkat kegigihan Bunga, akhirnya Bunga dapet juga alamat Kumbang. Kali ini Bunga gak perlu dapet BGM "alamat palsu" karena Bunga sudah liat sendiri foto rumahnya Kumbang di facebook aslinya yang ternyata bernama Toyib.

Dengan hati gusar dan marah, Bunga menggedor-gedor pintu rumah Toyib, pacarnya yang hilang dan sudah merenggut kesuciannya. Betapa terkejutnya Bunga ketika menyadari bahwa ternyata Toyib sudah punya tiga orang istri dan sembilan orang anak yang masih kecil-kecil, udah gitu nakal-nakal. Setiap hari pasti ada saja barang yang dipecahkan mereka. Sisi positifnya, anak-anak Toyib ternyata kreatif-kreatif, karena mereka selalu dapat memanfaatkan perabot rumah tangga sebagai alat mainan mereka untuk perang-perangan atau masak-masakan.

Bunga pun jatuh pingsan karena ia tidak kuat menerima kenyataan. Toyib pun tidak mau mengakui Bunga sebagai kekasihnya dan mengusirnya dengan kejam dibawah guyuran hujan deras seperti adegan sinetron.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, Bunga menodong pergelangan tangannya sendiri dengan silet, berniat untuk bunuh diri. Tapi Bunga gak berani melukai dirinya sendiri. Baru setelah Susi, teman satu kosnya datang menjenguk Bunga dengan panik, Bunga menangis histeris, "jangan masuk! Aku mau mati saja! Aku cinta sama Kumbang tapi aku dibohongin. Biar aku mati saja!"

Mulai terbayang dalam imajinasi Bunga, adegan setelah dia mati, Kumbang akan datang dan menagis tersedu-sedu lalu merasa bersalah selama puluhan tahun. Dan dikuburan Bunga setiap tahunnya, Kumbang akan datang dan menangis seperti anak perempuan sambil berkata, "maafin aku, Bunga, aku sayang banget sama kamu, tapi orangtuaku gak setuju...aku terpaksa tinggalin kamu huhu..."

atau ... "ternyata aku baru sadar kalau aku cinta banget sama kamu setelah kamu mati. Coba aku sadar dari dulu, aku gak akan sia-siain kamu seperti ini, Bunga... huhuhu..."

Bunga menangis lagi mendengar bujukan temannya, "jangan mati, Bunga, bagaimana dengan papa mama kamu? Mereka pasti sedih sekali kalau kamu mati."

Bunga membayangkan kedua orangtuanya menangis tersedu-sedu setelah menjemputnya di kamar mayat. Muncul dalam imajinasinya bahwa ayah akan marah besar dan mengejar Kumbang lalu menyeretnya ke makam Bunga dan memarahinya, "lihat! Lihat hasil perbuatan kamu! Itu anak kesayanganku!"

Kemudian Bunga mengkhayalkan Kumbang merangkak sambil menangis lalu memeluk batu nisan Bunga. Kemudian sambil merengek seperti bayi, Kumbang menangis tersedu-sedu, "Bunga maafin aku ... aku ternyata jahat banget sama kamu. Andai kamu bisa hidup lagi, aku akan mengorbankan hidupku buat membayar semua kesalahanku padamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun