Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Terjun Panas Grojogan Sewu Rejang Lebong

25 Maret 2017   01:02 Diperbarui: 25 Maret 2017   01:08 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air Terjun Panas Grojogan Sewu Rejang Lebong

Saat melakukan traveling ke Rejang Lebong, aku sempat mendapatkan informasi adanya air terjun panas yang dikenal dengan nama grojogan sewu. Wisata air panas ini masih alami dan belum banyak dikenal, dan cara pengelolaannya masih dilakukan warga setempat  secara apa adanya.

Nama grojogan sewu ini mengingatkan nama berbagai tempat wisata air terjun di berbagai tempat di nusantara seperti grojogan sewu di Tawangmangu, grojogan sewu di malang dan berbagai tempat lainnya. Grojogan sendiri artinya: air terjun, sedangkan sewu artinya: seribu  (bahasa Jawa). Grojogan sewu yang berada di Rejang Lebong ini air terjunnya  tidak terlalu tinggi seperti air terjun yang berada di tempat lain. Namun dengan lubang mata air yang cukup banyak ini mempunyai keunikan tersendiri sehingga warga setempat menyebutnya dengan nama grojogan sewu.

Grojogan sewu | foto dokumen pribadi
Grojogan sewu | foto dokumen pribadi
Pancuran dari pipa paralon | foto dokumen pribadi
Pancuran dari pipa paralon | foto dokumen pribadi
Apakah diberi nama grojogan sewu karena di desa ini penghuninya mayoritas merupakan orang jawa yang sudah turun temurun tinggal di sini? Entahlah!  Namun ada usulan agar nama grojogan sewu diganti menggunakan bahasa Lebong, yaitu menjadi  Pacoa Seribeu yang artinya pancuran seribu. Hal ini agar mempunyai nilai jual bagi wisatawan daerah sekitar dan mencirikan khas nama daerah Lebong.

Di grojogan sewu Lebong ini, air yang menyembur dari sumber mata air panas yang keluar dari sela-sela bukit hanya disambungkan dengan batang bambu atau pipa paralon, lalu airnya ditampung ke dalam kolam sedalam setengah meter. 

Air yang tidak tertampung terbuang mengalir ke dalam sungai di sekitarnya. Di dalam bak  yang sangat sederhana ini pengunjung dapat berendam sepuasnya karena untuk masuk kawasan ini gratis alias tidak bayar. Selain berendam di dalam bak, pengunjung juga dapat berendam di sekitar batu-batu besar yang ada dibawah air terjun. Berendam di air hangat membuat kulit dan tubuh terasa segar, apalagi suhu air tidak terlalu panas.

Jalan menuju lokasi ini masih berupa jalan setapak. Jembatan untuk menyeberang dan gubuk-gubuk untuk istirahat pengunjung hanya terbuat dari kayu yang sederhana. Sekali-sekali dari kejauhan terdengar suara kicau burung dan binatang kera. Di sini tidak akan ditemukan pedagang makanan atau minuman sebagaimana halnya daerah tujuan wisata, sehingga jika pengunjung ingin datang ke tempat ini sebaiknya membawa bekal sendiri.

Memanen sayuran
Memanen sayuran
Pohon kopi
Pohon kopi
Panen cabe merah
Panen cabe merah
Sebelum memasuki kawasan pemandian air panas grojogan sewu, terasa sekali suasana pedesaannya. Kurasakan keramahan warga yang kutemui dan kuajak ngobrol serasa seperti berada di pedesaan di Jawa karena dialog  yang terjadi sangat kental dengan aksen bahasa jawa. Akupun sempat ditawari oleh-oleh sayuran hasil panen secara gratis. 

Terlihat sekali bahwa orang desa hidup tanpa transaksional ketika kedatangan ‘tamu’ orang dari kota. Nama-nama orang yang kutemui pun bernama jawa seperti pak Bambang, pak Yanto, mas Joko dan mbak Yati. Padahal desa ini berada di Rejang Lebong sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu yang jaraknya ribuan mil dari Pulau Jawa.

Petunjuk lokasi grojogan sewu
Petunjuk lokasi grojogan sewu
Perjalanan dari jalan raya lintas  Curup ke kawasan pemandian air panas yang berada di desa Sumber Urip  kecamatan Selupu Rejang lebih kurang 4 kilometer, atau kira-kira 300 meter dari jalan raya dekat kawasan wisata Bukit Kaba. 

Di lereng perbukitan menuju air terjun grojogan sewu terlihat pemandangan yang menandakan bumi nusantara ini merupakan tanah yang subur. Sepanjang lereng bukit di kiri kanan terdapat aneka pohon seperti tanaman kopi, cabe, kol, sawi dan berbagai hasil perkebunan lainnya yang akan di panen. 

Sayuran hasil panen segera diangkut untuk dibawa ketempat pengepulan untuk dibawa ke pasar. Sebagai warga kota sudah selayaknya kita berterima kasih kepada orang desa (petani) yang menyuplai kebutuhan sehari-hari kita akan sayur mayur dan buah-buahan.

Sumber mata air panas dari sela-sela batu
Sumber mata air panas dari sela-sela batu
Anak-anak bermain di pancuran
Anak-anak bermain di pancuran
Obyek wisata pemandian grojogan sewu di Rejang Lebong memang belum terlalu populer, karena belum dikelola dengan baik dan belum ada promosi yang gencar dari dinas pariwisata daerah setempat. Setiap daerah  mempunyai obyek wisata yang unik dan memiliki karakteristik berbeda-beda, tinggal bagaimana pemerintah daerah mengelolanya dengan baik agar anugerah Tuhan akan alam yang indah dapat memberi kesejahteraan bagi warganya dari sektor pariwisata.

Buat sobat kompasianer yang senang wisata alam, coba deh berwisata ke Pacoa Seribeu (pancuran seribu) alias grojogan sewu ala Lebong. Asyik loh sensasi dan nuansa alaminya. Tapi jangan lupa jaga kelestarian alamnya ya!

Sekilas catatan perjalanan! Salam wiken.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun