Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Wedang Ronde dan Siomay Alkid

14 Maret 2016   22:18 Diperbarui: 14 Maret 2016   22:41 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ronde dan Siomay Alkid dok.pri"][/caption]Hal ternikmat mengisi kesunyian malam adalah jalan-jalan. Malam ini setelah mendarat di bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, kusempatkan mampir ke kawasan alun-alun keraton Yogyakarta. Untuk yang suka kulineran di sekitar sini banyak terdapat rumah makan khas Yogya yaitu gudeg, seperti Gudeg Yu Djum yang namanya sudah cukup populer dikalangan penikmat kuliner.

[caption caption="Semangkuk ronde 7.000 rupiah"]

[/caption]

[caption caption="Sepiring siomay alkid cuma 10.000 rupiah "]

[/caption]

Malam yang cukup cerah ini, di pinggir trotoar alun-alun aku menikmati segelas wedang ronde dan sepiring siomay Alkid. Penjualnya, pak Ahmad, merupakan warga asli yang tinggal disekitar alun-alun. Sejak berdagang sepuluh tahun lalu, penghasilan yang diperolehnya lumayan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk biaya anak sekolah. Harga wedang ronde dan siomay cukup murah. Sepiring siomay berisi telur, kentang, tahu, siomay dan kol yang ditaburi bumbu kacang cuma dihargai ceban alias Rp. 10.000 sedangkan segelas wedang ronde cuma Rp. 7.000. Waktu saya tanya mengapa siomaynya gak ada pare (paria), dijawabnya pembeli di sini kurang suka pare! Hmmm.

Setiap hari kawasan alun-alun ini ramai hingga pukul 01.00 dini hari. Di sini banyak pedagang kecil mencari nafkah, seperti penjual sate, jagung bakar dan penjual aneka makanan lainnya. Bahkan penyewaan tutup mata yang dipergunakan oleh pengunjung untuk melewati dua buah pohon beringin besar yang berada di tengah alun-alun juga cukup laris.

[caption caption="Pengunjung menikmati mobil odong-odong"]

[/caption]

Sambil makan siomay aku menikmati menonton odong-odong berbentuk mobil-mobilan yang berlalulalang di sekitar alun-alun. Penumpang dapat menyewa odong-odong seharga Rp. 25.000 untuk sekali putaran. Dari penjelasan pemilik odong-odong untuk membuat sebuah mobil odong-odong dapat mengeluarkan biaya / modal hingga 25 juta rupiah.

[caption caption="Wedang ronde dan siomay harganya murah meriah dan mengenyangkan"]

[/caption]

Di alun-alun selatan ini setiap hari memang ramai oleh pengunjung, terlebih di akhir pekan atau hari libur. Akhir kata, hari ini kunikmati malam bersama wedang ronde dan siomay alkid (alun-alun kidul) di Yogyakarta yang penuh kenangan.

Salam malam.

Yogyakarta, 14 Maret 2016

*foto dokpri diketik dan dijepret dari hape jadi harap maklum agak kurang jelas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun