Mohon tunggu...
Indar Fauziah Ulfah
Indar Fauziah Ulfah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Terbuka

Belajar adalah sebuah pengalaman seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Nature

Green Economy sebagai Investasi Masa Depan

2 September 2022   11:58 Diperbarui: 2 September 2022   12:04 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini isu lingkungan sudah banyak dibahas dalam berbagai forum, baik forum akademik maupun forum pemerintahan, hal ini tentu didasari oleh banyaknya potensi dari permasalahan lingkungan yang akan berdampak pada keberlangsungan hidup manusia di masa depan. 

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perjanjian paris dan menghasilkan kesepakatan bahwa di tahun 2030 indonesia ditargetkan mampu menurunkan emisi gas karbon sebesar 30% tentu ini menjadi tugas besar mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan berdampak tentunya pada polusi yang lebih besar dibandingkan dengan negara lainnya, saat ini pemerintah sangat fokus menata kinerja seluruh pembangunan infrastruktur agar lebih mementingkan aspek lingkungan dan menargetkan ekonomi indonesia bisa menjadi Green Economy dalam mendukung pilar SDGs yang sudah dicanangkan dalam BAPPENAS yaitu agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau "No-one Left Behind". SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs).  

17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Maka diharapkan semua pembangunan yang ada di Indonesia menerapkan asas Green Financing yang terdiri dari dimensi: 1) Mencapai keunggulan industri, sosial dan ekonomi dalam rangka mengurangi ancaman pemanasan global dan pencegahan terhadap permasalahan lingkungan hidup dan sosial lainnya; 2) Memiliki tujuan untuk terjadinya pergeseran target menuju ekonomi rendah karbon yang kompetitif; 3) Secara strategis mempromosikan investasi ramah lingkungan hidup di berbagai sektor usaha/ekonomi; dan 4) Mendukung prinsip-prinsip pembangunan Indonesia sebagaimana tercantum dalam RPJM, yaitu 4P (pro-growth, pro-jobs, pro-poor, dan pro-environment).  maka green financing ini diharapkan mampu menciptakan green infrastructure bagi Indonesia yang lebih sehat dan kuat setelah pandemi covid 19 selama dua tahun terakhir.

Semoga Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi yang kuat namun tetap sehat dalam pembangunan berkelanjutan, sebagai investasi masa depan, seperti tagline yang menjadi momentum dirgahayu Indonesia yang ke 77 tahun yaitu Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun