Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiburan Rakyat

4 Februari 2023   22:27 Diperbarui: 4 Februari 2023   22:30 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di depan rumah kebetulan ada tanah lapang yang cukup luas bisa dimanfaat oleh masyarakat untuk berbagai macam kegiatan. Malam minggu ini kebetulan ada tetangga yang hajatan menikahkan putra-putrinya. Dalam acara akad nikah hingga pesta pernikahan diadakan di tanang lapang depan rumah milik dinas kehutanan provinsi DKI Jakarta. Kemudian seperti pesta pernikahan pada umumnya terkadang ada yang menggelar hiburan rakyat mulai dari dangdutan, pagelaran wayang, layar tancap dan lain sebagainya.

Tentunya dalam pentas hiburan rakyat tergantung finansial atau dana yang dimiliki oleh masyarakat yang ingin mengadakan hiburan rakyat tersebut. Di setiap daerah atau wilayah di Indonesia punya ciri tersendiri dalam menghadirkan pesta rakyat dalam memeriahkan pesta pernikahan, khitanan dan lain sebagainya. Mulai dari 1 juta hingga ratusan juta tergantung jenis hiburan yang ingin dipertunjukkan. Karena biasanya tergantung dari jenis hiburan juga dan tergantung dari tokoh yang akan dihadirkan dari artis lokal hingga nasional akan berbeda biaya.

Menariknya ada istilah nyawer dalam pentas hiburan rakyat tersebut artinya masyarakat sebagai penonton memberikan beberapa lembar uang kepada artis atau biduan yang di atas panggung. Hal ini dilakukan ketika biduan itu menyanyikan lagu yang sedang dinyanyikan. Tentunya untuk nyawer tergantung dari penonton itu sendiri dalam memberikan sejumlah uang kepada sang penyanyinya tak ada ikatan tertentu.

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia online arti nyawer, sawer adalah sawer/sa*wer/ /sawr/ v, menyawer/me*nya*wer/ v Jk 1 meminta uang kepada penonton atau penonton memberi uang kepada pemain (pada pertunjukan keliling, seperti kuda kepang, topeng); 2 Sd menebarkan uang, beras, dan sebagainya kepada undangan oleh pengantin. https://kbbi.web.id/sawer

Upacara sawer panganten mempergunakan bahasa sebagai alatnya. Menurut R. Satjadibrata dalam Kamus Umum Basa Sunda (1954) istilah sawer itu mempunyai dua arti yaitu: 1. Sawer artinya air hujan yang masuk ke rumah karena terhembus angin (tempias); kasaweran, kena tempias; panyaweran, tempat jatuhnya air dari bubungan (taweuran). 2. Sawer (nyawer), menabur (pengantin) dengan beras dicampur uang tektek (lipatan sirih), dan irisan kunir. Isi sawer merupakan pepatah dari orang tua kepada anaknya yang akan menjalani kehidupan baru, yakni berumah tangga. Pepatah sawer tersebut biasanya disampaikan atau dituturkan oleh juru sawer. Isi sawer berupa tuntunan berumah tangga, ajaran keagamaan, dan ajaran sopan santun antara suami istri. https://media.neliti.com/media/publications/291732-sawer-panganten-tuntunan-hidup-berumah-t-d723a9b4.pdf

Artinya terlihat dua perbedaan istilah sawer terkait dalam pernikahan dan dalam pertunjukkan semuanya memiliki maksud dan tujuan berbeda. Perbedaan itu menjadi khasanah kemajemukan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bhineka dan keragaman memberikan pesan akn terciptanya harmonisasi kehidupan dalam masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat memberikan arti tersendiri terkait sawer atau nyawer dalam memahami kontektualisasi keberagaman yang ada.

Tentunya istilah sawer dapat memasuki ruang dan waktu masyarakat Indonesia yang tak terbatas. Mereka dapat memanfaat istilah sawer untuk ragam kegiatan tertentu baik itu pertunjukan maupun yang lainnya. Terkadang mereka memanfaatkan suatu media sosial untuk memanfaatkan situasi yang berkembang dan terus bergerak sesuai dengan zaman yang berkembang.

Perjalanan sawer dari panggung fisik, televisi, hingga live streaming seperti TikTok Live dan Bigo Live, tetap berupaya mengafirmasi pengaktifan warga untuk berpartisipasi di panggung. Penggunaan paltform Tiktok live dan bigolive dalam merekonstruksi dan mentronformasi ruang hiburan kian berkembang.Masyarakat pada saat ini dapat memanfaatkan platform media digital untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah baik terutama bagi sang biduan atau orang yang trelibat dalam dunia hiburan.

Dalam pengunaan teknologi tidak hanya soal penggunaan dan kesenangan yang ada di dalamnya, tetapi juga dapat menjadi ruang reflektif atas isu tertentu hal ini adalah kosmopolitanisme. Dengan begitu, kosmopolitanisme dapat mulai digalakkan sebagai kesadaran kesetaraan yang non hierarkis dari dunia yang beragam. Tentu masih panjang untuk menggenapkan asa kosmopolitanisme di Indonesia, tetapi aktivitas yang merasuk ke keseharian warga membuat wacana itu bukan lagi impian atau bualan, melainkan cara untuk membuka obrolan, juga renungan. Proses ini terkait dengan kemajuan teknologi dan informasi yag berkembang dinamis dalam tata pergaulan masyarakat Indonesia. https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1079&context=paradigma

Istilah sawer akan memiliki rangkaian makna dan tujuan tergantung bagaimana masyarakat menafsirkan hal itu. Khasanah budaya yang terbangun pun memberikan gambaran terkait interaksi yang terlibat didalamnya. Perlu diapresiasi jika istilawah sawer atau nyawer tidak dilabeli negatif akan tertapi dilabeli positif. Asalkan semuanya menjaga ruh dan marwah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Hiburan rakyat sangat penting dibuka dalam membangun ruang-ruang diskursus baru dalam masyarakat. Ruang-ruang yang harus dibuka lebar sehingga tidak mengandung stigma dan pembenaran yang malah mengkeruh suasana kebatinan kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini masyarakat telah terbelah dengan istilah kadrun dan kampret karena dinamisasi persoaln politik yang belum berakhir. Padahal elit telah masuk menyatu menjadi bagian dan ruang kekuasaan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun