Mohon tunggu...
Inda Nugraha Hidayat
Inda Nugraha Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru | MC | Penulis

Seorang MC yang suka Menulis Puisi, Prosa, Drama, dll, dalam bahasa Sunda dan Indonesia, di sela kesibukannya mengajar di sebuah SMK Swasta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Flash Fiction: The Legend of Love

1 Januari 2020   14:50 Diperbarui: 1 Januari 2020   15:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Cinta, Mang. Bukan soal harta atau tahta," katanya. "Bukan soal bentuk tubuh atau wajah." Tatapnya begitu tajam, menancap dalam di wajahku. Dalam. Sangat dalam. Semakin dalam. Lalu perlahan berpaling. Dan hinggap di bayangan bulan perahu. Bayangan angan yang terapung-apung di arus sungai. Berkilauan.

"Cinta itu tentang rasa." Perlahan, tangan kirinya mengelus punggungku. Lembut. Mengalirkan kehangatan. Mengusir hawa dingin angin sunyi.

"Cinta, Mang. Hadirnya tak bisa dipaksa, tak bisa ditolak." Ada yang menggenang di matanya. Ada bayang kesedihan. Ada rona kekecewaan. Kelabu.

"Cinta, Mang. Sejatinya terasa walau tak teraba. Terikat meski tak terlihat." Sepenuh kasih, diciumnya ubun-ubunku. Berbagai rasa, semakin bergelora di dalam dada. Tapi aku hanya bisa diam. Hanya diam. Diam. Mencoba menghikmati kehangatan cinta, yang mengalir deras ketika pelukannya semakin erat. Sungguh, tak tahan rasanya. Ingin melolong. Meluapkan degup jantungku. Meneriakkan lagu bahagia.

"Cinta Mang, Mbi, lagu kalbu sepanjang waktu. Hanya untukmu. Hanya untukmu."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun