Ketenangan Jiwa Itu Mahal

Sebagai manusia kondisi ketenangan hati dan jiwa kita akan pasang surut. Kadang kuat, ikhlas, tabah, mengerti, memahami, tenang, dan kondisi baik lainnya. 

Namun tak jarang kita juga mengalami kondisi dimana hati dan jiwa kita ini goyah, kacau, tak tenang, cemas, khawatir, tertekan, tegang, stres, sedih, terpuruk, nelongso, kecewa dan perasaan negatif lainnya.

Semua itu pernah kita alami meski hanya sekali atau sebentar, atau bahkan ada yang berkali-kali hingga saat tulisan ini dibaca. Baiklah..gapapa, kita terima dan sadari dulu kondisi hati dan jiwa yang seperti itu. Kenapa kok disadari dan diterima..?

Ya..karena itu ada di dalam diri kita, ada di dalam hati dan jiwa kita, harus kita terima dan sadari sepenuhnya supaya tidak semakin mengacaukan kondisi fisik dan mental kita.

Saat kita sedang tidak baik-baik saja akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis. Keluhan yang dirasakan bukan hanya sekedar sedih atau emosi negatif lain namun kadang jadi pusing, mual, muntah, mules, berdebar-debar, nafas jadi ga stabil, dan sebagainya. Kondisi metabolisme setiap orang berbeda dan akan merespon dengan berbeda pula.

Keadaan ini ga bisa dibiarkan begitu saja karena membutuhkan pertolongan, baik medis ataupun non medis. Sebagai satu upaya darurat yang bisa dilakukan adalah menenangkan kondisinya dulu. 

Bisa dengan cara mengajak penderita mengambil nafas panjang, tahan lalu hembuskan, dan lakukan berulang kali sampai penderita merasa lebih tenang selanjutnya sambil dibawa ke ahlinya, psikolog atau psikiater.

Kenapa respon orang jadi berbeda saat mengalami ketidakseimbangan kondisi psikis..? Karena ketahanan mental setiap orang berbeda. Kemampuan orang dalam merespon situasi dan kejadian pun berbeda. Perbedaan ini karena berbagai faktor, bisa karena usia, wawasan, pengalaman hidup, pola asuh, kepribadian dan lainnya.

Menjadi penting ketika kita mengalami atau menemukan orang dengan kondisi seperti itu adalah mengajaknya untuk tetap tenang dan rileks. Salah satu caranya dengan olah nafas tadi hingga orang tersebut mampu berpikir apa yang sebaiknya dilakukan. Jika tak mampu menemukan solusi maka boleh direkomendasikan ke ahli jiwa.

Pertolongan pertama saat menemukan orang dengan kondisi mental down adalah memberikan ketenangan, pelukan (jika memungkinkan dan sejenis), kalimat positif, dukungan, jangan menyarankan apapun kecuali dia yang menginginkan, bawa ke ahli jiwa dan tidak membully atau mengeluarkan komentar yang dapat memicu kondisi lebih buruk.

Ketenangan jiwa menjadi mahal dan penting karena disitulah letak fungsi pemikiran dan problem solving terhadap berbagai masalah yang datang dalam hidup.