Mohon tunggu...
Indah AprilikaTanjung
Indah AprilikaTanjung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Indah_aprilika19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Barantam Alek di Pariaman

23 Juni 2022   20:33 Diperbarui: 23 Juni 2022   20:35 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Barantam atau badoncek merupakan tradisi turun temurun yang ada di Pariaman, tujuannya yaitu untuk mengumpulkan dana atau memberikan sesuatu kepada pihak yang mengadakan acara sebagai wujud kebersamaan dan gotong royog yang berlandaskan ajaran adat "Barek samo dipikua ringan samo dijinjiang". Pada saat barantam sanak saudara nya berlomba untuk memberikan sumbangan sebanyak-banyaknya, bukan hanya sanak saudara nya saja yang ikut memberikan sumbangan melainkan masyarakat yang berada disekitar sana juga ikut memeriahkan tradisi barantam. Tradisi barantam umumnya banyak kita jumpai di kalangan masyarakat Pariaman. 

Biasanya tradisi barantam dilakukan setelah malam acara baralek atau biasanya setelah sholat isya, pada malam itu semua masyarakat hadir guna ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan berupa sumbangan terhadap pihak laki-laki(marapulai) atau perempuan(anak daro) tujuannya untuk menempuh hidup baru, masyarakat yang hadir tersebut memberikan bantuan satu persatu dan bantuan tersebut dibunyikan kesemua yang hadir sehingga yang hadir dapat mengetahui berapa besar sumbangan yang diberikan, orang yang menyebutkan berapa besar uang yang diberikan orang lain disebut dengan canang. Istilah canang menjadi pusat perhatian dalam kegiatan barantam. Ia harus mampu menarik hati, perasaan dan emosi penontonagar sumbangan yang diberikan bisa lebih banyak lagi. 

Apabila jumlah dana yang terkumpul lebih sedikit dari jumlah dana pesta yang telah dihabiskan, biasanya canang akan kembali melanjutkan barantam, tetapi pengulangan barantam untuk kedua kali sudah jarang dilakukan, karena biasanya tuan rumah sudah cukup puas dengan perolehan yang ada. Sumbangan bisa diberikan dalam bentuk uang atau barang. Jika penyumbang tidak hadir, hanya menitipkan amplop kepada seseorang, disebut masuk angin, yang artinya dia tidak ikut menikmati hidangan pesta pada saat itu. 

Berikut ini contoh kata-kata canang saat pembukaan barantam:

" Dek niniak jo mamak alah duduak kami maminta kepado urang pangka, lalu jo urang sumando yang dak kami sabuikkan gala satu persatu kami berharap dapek duduak kalapiak. Kalolai kami sampaikan kepado sidang bapangka, dek karano niniak mamak alah duduak di lapiak kami mintak dapek yang mewakili atau jo urang sumando yang dak kami sabuikkan gala satu persatu yo kami harapkan dapek duduak kalapiak". Maksudnya yaitu karena ninik mamak sudah duduk kami tanyakan kepada tuan rumah, kemudian ke mertua bahwa kami tidak memanggil gelar satu persatu, kami berharap untuk duduk di atas tikar. Nah kemudian kita serahkan kesidang berpangkal, karena  ninik mamak sudah duduk diatas tikar, kami meminta perwakilan atau dengan mertua bahwa kami tidak menyebut gelar satu persatu, kami berharap bisa duduk diatas tikar.

Pada tahap ini canang mendesak ninik mamak, tuan rumah dan sumando untuk bergabung dan duduk bersama, lalu terjadi dialog dalam bentuk petatah-petitih  antara tuan rumah (sipangka) dan canang, disaksikan oleh sanak keluarga dan masyarakat. Pembicaraan biasanya mengarah pada perkenalan diri antara tim barantam dengan tuan rumah, sebelum acara barantam dimulai. Pada tahap ini canang mulai menerima uang dari peserta, menyebutkan nama, tempat tinggal dan jumlah uang yang diberikan.

Selain dipariaman tradisi barantam juga ada didaerah Agam, biasanya dilaksanakan 15 hari sebelum hari raya idul fitri.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun