Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19, Literasi dan Numerasi merupakan aktualisasi dan tindak lanjut oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON) sebagai implementasi tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dengan dukungan dari berbagai stakeholders.
Dan dalam rangka Perluasan Akses dan Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar pada masa pandemi covid-19, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Program Kampus Mengajar KKNT Literasi dan Numerasi dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Saya merupakan salah satu mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi Universitas PGRI Semarang yang mengikuti program KKNT Literasi dan Numerasi. Saya tertarik mengikuti KKNT Literasi dan Numerasi ini karena menurut saya tema ini sesuai dengan bidang saya dengan mengingat bahwa saya berasal dari latar belakang prodi kependidikan. Dari banyak SD yang direkomendasikan , saya memilih melaksanakan program KKNT Literasi dan Numerasi ini di SDN MENUR yang mana SDN MENUR merupakan SD terdekat dari rumah saya.
Setelah saya melakukan koordinasi dan meminta perizinan kepada ibu Kartini,S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Menur dan akhirnya saya diizinkan untuk melaksanakan program KKNT ini . Di situ saya juga menjabarkan program kerja saya mulai dari 17 Agustus s.d 17 September 2020 . Salah satu program kerja saya adalah melakukan pengenalan dan praktik aplikasi aksi sekolah SD .
Butuh waktu 4 hari mulai tanggal 25 s.d 28 Agustus 2020 untuk mengenalkan aplikasi Aksi Sekolah SD  kepada ibu Kartini,S.Pd selaku kepala Sekolah SDN MENUR dan ibu Sofiyah S.Pd selaku wali kelas 6 kemudian mempraktekannya kepada siswa kelas 6 secara luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan . Aplikasi AKSI  Sekolah adalah tools yang disediakan oleh Puspendik-Balitbang-Kemdikbud, berupa modul formatif asesmen yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada topik-topik esensial di pelajaran bahasa, matematika, dan IPA. Berikut manfaat dan kendala penggunaan  Aplikasi AKSI Sekolah:
Manfaat :
- Memperkaya penilaian formatif di sekolah
- Menjadi alat bagi guru untuk mendiagnosa kemampuan siswanya pada topik-topik yang subtansial
- Menjadi inspirasi kepada guru untuk memperkaya konteks dan level kognitif dalam penilaian tingkat kelas
- Tersedia modul  pembelajaran untuk kelas 1-6 yang dapat di unduh.
- Aplikasi mudah digunakan.
- Pada soal uraian siswa dapat menjawab dengan suara .
- Tersedia tes formatif dan adaptif untuk kelas 1-6
Kendala :
- Perlunya koneksi internet yang cukup dan memadai
- Tes tidak dapat dikerjakan oleh seluruh siswa dalam waktu bersamaan, tes harus dilakukan secara bergantian menggunakan Handphone guru.
- Hanya bisa dipraktekkan secara tatap muka/luring
Kemudian untuk penskoran dilakukan menggunakan aplikasi AKSI Sekolah. Soal-soal pilihan ganda akan diskor otomatis oleh sistem. Sedangkan penskoran soal-soal isian dan uraian baik dalam bentuk teks maupun rekaman suara siswa dilakukan secara manual oleh guru dengan menggunakan bantuan aplikasi. Untuk penskoran soal isian dan uraian, tersedia pedoman penskoran di dalam aplikasi. Pedoman penskoran ini digunakan guru sebagai acuan dalam memberikan skor. Hasil penskoran otomatis dan penskoran guru tersebut akan diolah oleh sistem sehingga sistem akan menampilkan data jawaban siswa dan skor per siswa. Sehingga capaian per siswa dapat diketahui setelah guru melakukan penskoran berbasis sistem.
Demikian artikel dari saya semoga bermanfaat untuk kita semua . Terima kasih .
