Mohon tunggu...
Indah Siregar
Indah Siregar Mohon Tunggu... Guru - KkndrUinsu

Indah pratiwi siregar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berdakwah di Era Pandemi Covid-19, Antara Peluang dan Tantangan

15 Agustus 2020   15:51 Diperbarui: 15 Agustus 2020   16:35 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wabah corona yang cepat menyebar memberikan dampak terhadap praktik keagamaan dan dakwah di seluruh dunia. Bahkan wabah corona tengah mengubah cara kita dalam beragama. Merebaknya virus Corona atau biasa disebut Covid 19 awal tahun ini cukup mengejutkan dunia, virus yang hampir menyebar di seluruh dunia dinilai sebagai virus yang cukup masif dikarenakan tersebarnya di wilayah perkotaan. Virus ini diakui dimulai dari daratan China, lokasi kasus pertama virus corona baru ini di deteksi. Saat ini seluruh dunia sedang berjuang untuk menghadapi virus yang statusnya sudah ditetapkan sebagai pandemi oleh Who dan tidakk lepas juga adalah Indonesia.

Cara menghadapi virus ini adalah dengan cara mengubah gaya hidup yang lebih bersih (mencuci tangan dan memakan masakan matang), cara bekerja dan cara berkomunikasi antar manusia. Tidak lepas juga dengan perubahan pola Ibadah umat beragama yang dalam konteks Indonesia mayoritas masyarakatnya adalah agama Islam. Pemerintah dan institusi kesehatan menghimbau untuk mengurangi penyebaran virus Covid 19 maka diperlukan menghindari aktivitas yang bersifat berjamaah atau banyak orang dan melakukan seluruh aktivitas tersebut didalam rumah saja.

Dalam hal ini umat Islam dihimbau untuk melakukan aktivitas shalat secara individu (munfarid) dan di rumah masing-masing, padahal dalam konteks Islam banyak yang meyakini dan khususnya laki-laki Shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih tinggi di bandingkan mengerjakan secara individu.

Salah satu keseriusan dunia islam dalam menghadapi pandemi covid 19 ini adalah pemerintah Arab Saudi menutup seluruh akses para jamaah umrah ke kabah ataupun masjid nabawi yang biasanya ramai para pengunjung dan melakukan karantina wilayah untuk masuk ke 2 kota suci mekah dan madinah tersebut. Keputusan kerajaan Arab Saudi ini cukup mengagetkan dan memberi gambaran kepada seluruh umat Islam dunia bahwa virus Covid 19 adalah wabah yang serius dan harus disikapi secara total oleh otoritas setempat mengingat banyak jamaah umrah yang berdatangan dari berbagai

Segala kegiatan masyarakat di luar rumah sudah  dibatasi oleh pihak Pemerintahan. Pemerintah membuat kebijakan dengan istilah Working From Home atau biasa disebut WFH guna memutus atau menghambat penyebaran virus COVID-19. Tempat umum seperti Mall, Bandara, Toko-toko, dan tempat yang sering dikunjungi banyak orang pun ditutup demi kepentingan Bersama. Tempat beribadah dan sekolah pun ikut terkena imbasnya.

Para siswa ataupun mahasiswa terpaksa melakukan kegiatan belajar dari rumah mengandalkan media online masing-masing. Dengan ditutupnya tempat ibadah seperti Masjid,  Lalu bagaimana bisa kegiatan Ibadah dan berdakwah dapat dijalankan ? Tentu aktivitas ibadah di dalam masyarakat pun kurang maksimal dengan ditutupnya tempat beribadah. Namun, dengan mengandalkan media sosial yang sudah sangat canggih sekarang tentunya hal ini dapat menggantikan sementara untuk bisa digunakan para da'i sehingga kegiatan berdakwah bisa dijalankan dengan optimal dengan media sosial.

Dalam kondisi seperti saat ini, teknologi informasi sangat berperan aktif dalam mengoptimalkan aktifitas WFH dalam kegiatan perkantoran, belajar mengajar, juga dalam kegiatan berdakwah. Dalam Hadist Riwayat Bukhari "Sampaikanlah dariku walau satu ayat" (HR Bukhari). Ini artinya kegiatan berdakwah haruslah terus dilakukan meski banyak keadaan yang dapat menghambat seperti keadaan sekarang ini.

Dakwah yang disampaikan melalui media sosial untuk masyarakat dalam situasi seperti ini tetap menjadi hal yang penting. Ini karena masyarakat perlu dukungan secara moral dan mental dalam menghadapi situasi dalam pandemi yang membuat banyak masyarakat Indonesia resah dan stres sehingga menghambat bahkan tidak bisa melakukan  kegiatan yang harus dilakukan.

Dengan dakwah yang tetap ada walaupun di dalam media sosial tentunya ini akan membantu masyarakat, juga untuk dapat memenuhi tuntutan untuk berdakwah meski hanya satu ayat seperti yang disampaikan dalam hadist sebelumnya.
Walaupun kegiatan dakwah untuk sementara waktu dibatasi, namun dakwah tidak boleh terhenti, kita bisa melakukan dakwah melalui media apa saja yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan pesan dakwah.

Namun demikian, berdakwah saat pandemi tidak lah semulus yang biasa kita lakukan. Tentunya terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh da'i ketika  berdakwah di saat pandemi covid-19 ini yaitu, Tidak semua dai mampu menggunakan teknologi ataupun memanfaatkan media sosial yang ada, padahal itu dapat menjadi peluang besar untuk menyampaikan dakwah. Keterbasan kemampuan tersebut merupakan tantangan bagi para da'i, yang mengharuskan berdakwah via daring saat masa pandemi seperti ini. Tantangan lain yang dihadapi yaitu saat melakukan kajian daring melalui media komunikasi online, terhambatnya dalam menyampaikan pesan dakwah karena jaringan yang kadang terputus-putus.
Bahkan sebelum masa pandemi ini, sudah banyak para tokoh agama yang mempublikasikan dakwah-dakwah-nya di media sosial. Dapat dilihat di banyak platform  sepeti saluran YouTube, Instagram, Facebook ataupun Twitter, banyak sekali konten-konten dakwah yang sudah ada berupa video-video singkat, gambar, maupun naratif (tulisan).

Dalam masa pandemi bahkan dalam suasana ramadhan, sudah pasti konten-konten dakwah dalam media sosial akan bertambah banyak dan kepekaan masyarakat dalam media sosial sebagai sarana berdakwah dan mendengarkan dakwah tentu akan semakin berkembang pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun