Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat mengenai pembatasan penyiaran beberapa lagu luar negeri yang dianggap mengandung konten dewasa menuai beberapa kontroversi. Beberapa dari anda mungkin setuju tapi mungkin juga tidak setuju dengan keputusan ini.
Dilansir dari CNNIndonesia, ada sebanyak hampir 85 lagu yang dibatasi penyiarannya dan hanya boleh diputar antara pukul 22.00-02.00 WIB. Ketua KPID Jabar Dedeh Fardiah, hal ini dilakukan karena banyaknya aduan dari masyarakat mengenai lagu-lagu tersebut dan setelah ditelaah ditemukan 17 lagu yang dianggap tidak sesuai dengan pendidikan karakter bangsa.
Hal ini juga dikaitkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang menyebutkan bahwa lagu/video klip yang memuat mengenai seks, memandang perempuan sebagai objek seks dilarang untuk disiarkan.
Beberapa lagu yang dibatasi penyiarannya itu diantaranya adalah lagu Shape of You milik Ed Sheeran, That's What I Like milik Bruno Mars, Dusk Till Dawn milik Zayn Malik dan masih banyak lagi. Berita mengenai pembatasan penyiaran beberapa lagu ini juga dimuat oleh berita internasional seperti Reuters dan Times.
Adanya pemberitaan mengenai hal ini pun diketahui salah satu penyanyi yaitu Bruno Mars. Bruno Mars mengetahui pemberitaan ini dari Times dan Bruno Mars merasa kaget bagaimana bisa lagunya dianggap mesum dan cabul sehingga dibatasi penyiarannya di Indonesia.
Penyanyi berusia 33 tahun ini lantas memberikan cuitannya di Twitter menanggapi masalah ini.
"Apa-apaan ini! Saya disorot di Indonesia! Ada juga @edsheeran dengan lirik yang 'sakit' dan mesum, membuat kita semua terjepit. Terimakasih Ed, terimakasih banyak."
Beberapa cuitannya memperlihatkan kekecewaan Bruno Mars dengan adanya pemberitaan ini, dia merasa bahwa dia sudah memberikan banyak lagu hits di Indonesia. Dia juga kurang suka lagunya disamakan dengan lagu-lagu yang cabul atau mesum.
Bahkan adanya peraturan ini tidak hanya menjadi sorotan penyanyi luar negeri. Penyanyi dalam negeri seperti Jerinx pun keberatan dengan adanya peraturan ini. Jerinx juga menghubungkan peristiwa ini dengan rencana RUU Permusikan yang rencananya akan diketok.
