Mohon tunggu...
Indah Sari
Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya indah. Perempuan berkelahiran Tegal, Central Java. Domisili sekarang di Bekasi. Kini saya seorang pelajar/mahasiswa Unusia Jakarta Semester 6.

Nama saya Indah sari. Saya Mahasiswa di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. Saya menyukai seni dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenalkan Sejarah pada Anak Muda Melalui Museum Digital

26 April 2022   21:06 Diperbarui: 26 April 2022   21:21 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Tribunnews.com

Seiring berkembangnya zaman sejarah dimata milenial, anak-anak muda kini mulai semakin terpinggirkan, tidak tertarik dan menganggap tidak begitu penting dipelajari. Diakui atau tidak memang begitu fakta yang kita lihat saat ini.

Di era yang serba digital saat ini, yakni dengan hadirnya teknologi kini banyak mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat khususnya kaula muda. Meskipun sebagian dari mereka saja, tapi hal ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. 

Zaman akan terus berubah, maka jangan sampai generasi saat ini ikut tergerus oleh perubahan zaman dalam (sisi negatif) itu. Sebab secara tidak sadar, negeri ini tengah dijajah pula dengan perubahan zaman itu tadi. Misalnya kini kita dijajah dengan pola dan gaya hidup yang serba mewah, gila akan jabatan,kekayaan, hilangnya jati diri bangsa, bobroknya moral, etika dan masih banyak lagi.  

Secara teori memang kurikulum pendidikan kita ini masih mementingkan materi sejarah dengan memasukkan mata pelajaran kedalam sekolah-sekolah.  Akan tetapi, tidak kemudian mereka tertarik mendalami dan  mengetahui pentingnya sejarah dalam kehidupan.

Menurut Sartono Kartodirdjo (1994), sejarah ini memiliki kaitan yang erat dengan pendidikan pada umumnya dan pendidikan karakter bangsa pada khususnya. 

Melalui sejarah dapat dilakukan pewarisan nilai-nilai dari generasi terdahulu ke generasi masa kini. Oleh karena itu, untuk dapat menumbuhkan kesadaran sejarah kepada generasi milenial harus dilakukan dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif agar mudah diterima.

Sebagai contoh melalui museum, kita dapat perkenalkan sejarah. Apalagi museum sejarah kini dapat ditemukan di berbagai daerah. Misalnya Museum Digital yang berada di Gd. Joeang 45 Tambun-Bekasi sebagai contohnya. Dari museum ini kita bisa memperoleh segudang informasi tentunya yang berkaitan dengan sejarah, budaya, tradisi, peninggalan, dan tokoh-tokoh besar pendahulu serta mendapatkan banyak pengetahuan baru lainnya.

Museum yang ada di Bekasi itu juga dilengkapi dengan fasilitas yang menarik. Yakni, tidak hanya terlukiskan sebuah gambar, ilustrasi, dan peninggalan-peninggalan saja. Akan tetapi, disana juga mengenalkan kita pada canggihnya teknologi yang kini disebut metaverse. Adalah sebuah aplikasi berbasis internet yang dapat membawa kita pada dunia virtual namun seperti nyata kita seakan-akan masuk didalamnya.

Dilansir dari cnbcindonesia.com, bahwa metaverse ini adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat dimana seseorang dapat menjelajah dengan pengguna lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar sejarah tidak hanya dapat dipelajari secara formal di ruang kelas. Akan tetapi dengan metode pembelajaran lain dapat dilakukan sesuai zamannya yang membuat tertarik mereka yakni salah satunya dengan metode pembelajaran secara outdoor ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun