Mohon tunggu...
Indah Safitri
Indah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa UPI yang sedang melakukan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Mengatasi Keterbatasan Pembelajaran di SDN Bantar Endah

29 Juli 2021   13:40 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:11 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan, sudah banyak sekali korban yang terpapar virus ini hingga meninggal. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan agar meminimalisir korban yang terpapar, seperti PSBB pada tahun lalu. Hingga saat ini pada bulan Juli 2021 kasus covid semakin melonjak tinggi yang mengakibatkan pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM. Hal ini menyebabkan banyak sekali sektor di Indonesia yang terpaksa ditutup. Diantaranya yaitu sektor pendidikan, ekonomi, wisata, tranportasi dan sebagainya.

Khususnya pada sektor pendidikan, sudah hampir 2 tahun pendidikan di Indonesia dilakukan secara daring atau belajar di rumah tanpa adanya tatap muka di sekolah. Teknik pendidikan daring tersebut dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Awalnya teknik pendidikan daring ini dinilai sebagai cara terbaik agar siswa masih dapat melakukan kegiatan belajar tanpa harus terkena resiko untuk terpapar covid-19. Tetapi, banyak sekali kendala yang dialami siswa, guru ataupun orang tua siswa dalam melakukan pembelajaran daring ini.

Khususnya di SDN Bantar Endah yang terletak di Kp. Bantar Endah Rt 02 Rw 08, Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sekolah Dasar yang terletak di sebuah kampung kecil dimana siswa nya hanya terdiri dari beberapa saja dan hanya dari lingkungan daerah tersebut. Banyak orang tua siswa di sini yang kurang mengenal teknologi atau lebih tepatnya tidak memiliki handphone sehingga hal ini akan menyulitkan proses pembelajaran secara daring tersebut. Dengan ekonomi yang pas-pasan beberapa orang tua siswa di sini juga kesulitan membeli kuota internet untuk proses pembelajaran daring. Selain itu, untuk usia anak SD terutama kelas 1, mereka sangat membutuhkan peran seorang guru untuk membimbingnya karena banyak dari mereka yang kurang bisa dibimbing oleh orang tuanya masing-masing. Banyak siswa yang pada akhirnya malas untuk belajar di rumah, mereka justru lebih memilih bermain daripada belajar.

Karena keresahan di atas, akhirnya SDN Bantar Endah memberikan kebijakan dengan diberlakukannya sekolah secara luring/offline dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Siswa di sini pun hanya sedikit tiap kelas dan siswa yang bersekolah di sini hanya dari RW 08 saja, sehingga hal ini dapat meminimalisir terpaparnya virus covid 19 pada anak. Tak lupa dengan kebijakan bahwa dilakukannya sekolah tatap muka dalam waktu 3x seminggu, 2 hari sekali, dengan sisa hari lainnya tetap dilakukan secara daring/online.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah pencegahan terpaparnya virus covid 19 pada anak ketika mereka bersekolah secara offline/luring.

1. Melakukan proses belajar secara luring 3x seminggu

Kebijakan luring ini tidak diberlakukan secara tiap hari 1 minggu full, tetapi dilakukan 3x seminggu dengan waktu 2 hari sekali, contohnya yaitu sekolah tatap muka dilakukan pada hari senin, rabu, jumat untuk kelas 1,3,5 dan hari selasa, kamis, sabtu untuk kelas 2,4,6. Sisa hari lain dilakukan pembelajaran secara daring.

2. Menggunakan masker

Setiap siswa diwajibkan untuk memkai masker ketika bersekolah secara luring

3. Mencuci tangan menggunakan sabun

Sebelum masuk kelas, siswa diharuskan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun di kran air yang telah disediakan sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun