Mohon tunggu...
Indah Rahima
Indah Rahima Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca, menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takdir dalam Dua Pertemuan

19 April 2025   16:12 Diperbarui: 19 April 2025   16:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hidup seringkali menyimpan kejutan di balik waktu yang terus berjalan. Seperti kisah yang tampak sederhana ini, namun menyimpan arti yang dalam tentang pertemuan, perpisahan, dan takdir yang mempersatukan kembali.

Segalanya bermula di suatu hari yang tak terencana. Aku, yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ikut berkumpul di rumah teman. Di tempat itu, aku bertemu seseorang yang hadir untuk menemani kawannya bertemu pacar.

Kebetulan, pacar dari kawannya itu adalah temanku sendiri. Seseorang itu, yang kala itu masih SMA, tampak biasa saja di awal. Namun, siapa sangka, pertemuan singkat itu menjadi awal dari cerita yang lebih panjang.

Waktu berlalu begitu cepat. Kami menjalani hidup masing-masing tanpa saling berkomunikasi. Tidak ada kabar, tidak ada pertemuan ulang. Aku pun tumbuh dan menempuh dunia perkuliahan, sementara dia telah menjejak dunia kerja. Seolah alam semesta menunggu waktu yang tepat, kami pun kembali dipertemukan di momen yang tidak disangka-sangka.

Pertemuan kedua terasa berbeda. Tidak lagi sebatas pertemuan acak, kali ini kami mulai saling berkomunikasi. Dari sekadar chat biasa, hubungan kami berkembang. Kami semakin mengenal satu sama lain, tertawa bersama, saling mendukung, hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran.

Dia adalah seseorang yang tinggi, berkulit putih, dan manis jika dipandang. Namun lebih dari sekadar penampilan, ada kenyamanan yang ia tawarkan, ada ketulusan yang ia hadirkan. Rasanya seperti dipertemukan kembali dengan seseorang yang seharusnya tidak pernah benar-benar hilang.

Kisah ini mengajarkan bahwa pertemuan yang tampaknya kebetulan bisa jadi adalah bagian dari rencana besar yang telah disusun oleh waktu. Terkadang, kita harus melewati jarak, waktu, dan kesibukan hidup agar ketika bertemu kembali, hati bisa mengenali bahwa inilah orang yang pantas untuk diperjuangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun