Mohon tunggu...
Indah Rachelia
Indah Rachelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Industri Pariwisata Inodnesia dan Dunia Pasca Pandemi Covid-19

29 November 2022   21:24 Diperbarui: 29 November 2022   21:44 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pariwisata merupakan sektor penting bagi perekonomian Indonesia. Menurut World Tourism and Travel Council (WTCC), pariwisata mengacu pada semua kegiatan orang yang melakukan perjalanan dan tinggal dalam jangka waktu tidak lebih dari setahun di luar lingkungan biasa mereka untuk rekreasi, bisnis dan tujuan lainnya.

Pariwisata adalah fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang melibatkan perpindahan orang ke negara atau tempat di luar lingkungan biasa mereka untuk tujuan profesional pribadi atau bisnis. Kehadiran pandemi Covid-19 di tahun 2020 telah mengubah seluruh sistem kehidupan di dunia, termasuk industri pariwisata. 

Di awal tahun 2020, dunia diguncang oleh wabah virus Covid-19. Menurut World Health Organization (WHO), Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) atau biasa disebut virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.

Pada manusia, corona virus menyebabkan infeksi saluran pernapasan mulai dari influenza hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrom (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS) (Nicola et al., 2020).

Kehadiran Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa, yaitu di belahan dunia, termasuk Indonesia, hampir seluruh aspek kehidupan lumpuh. Untuk membatasi penyebaran Covid-19, pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah - langkah, yaitu memberlakukan lockdown atau melarang semua negara atau kota yang paling terdampak virus Covid-19 memasuki wilayah perbatasannya. 

Hal ini dilakukan agar penyebaran Covid-19 dapat dicegah (Fotiadis et al., 2021). Pemerintah Indonesia juga berupaya mencegah penyebaran Covid-19. Presiden Indonesia Joko Widodo mengeluarkan arahan yang disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Adanya pembatasan sosial tersebut menyebabkan keadaan terhenti (stagnasi) di beberapa sektor, ekonomi, sosial dan politik. Industri pariwisata adalah industri yang paling terkena dampak pandemi (kare et al., 2020). United Nations World Tourism Organization (UNWTO) mencatat, total kunjungan wisatawan internasional menurun 74% secara global akibat pandemi. 

Penurunan ini menyebabkan hilangnya potensi pendapatan mencapai US$ 1,3 triliun serta 100-120 juta pekerja pariwisata kehilangan pekerjaan. Saat ini, sekitar 75 juta pekerjaan pariwisata terancam dan industri pariwisata berisiko kehilangan pendapatan lebih dari 2,1 triliun dolar AS (WTTC, 2020). 

Di Indonesia, sektor pariwisata mengalami tekanan akibat penurunan wisata mancanegara (wisman), yakni jumlah wisman pada Januari-Mei 2020 sebanyak 2,9 juta orang, turun 53,36 persen dibandingkan tahun lalu (BPS, 2020). Kunjungan wisatawan domestik juga menurun, terutama masyarakat Indonesia yang tidak ingin berwisata karena khawatir dengan dampak Covid-19 (Kartiko, 2020).

Penurunan ekonomi pariwisata telah mempengaruhi kewirausahaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Uraian di atas menunjukkan bahwa situasi industri pariwisata Indonesia masih labil akibat pandemi Covid-19.

Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A.  (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) mengatakan dampak pandemi terhadap pariwisata dan industri kreatif sangat buruk, dengan penurunan wisatawan mancanegara sebesar 75% dan dalam pariwisata domestik mencapai sekitar 30%. Dari total 34 juta orang yang bekerja di sektor pariwisata dan industri kreatif, lebih dari 2 juta orang kehilangan pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun